KOMPAS.com - Tak hanya orang dewasa, gangguan kesehatan mental juga bisa dialami anak-anak.
Sayangnya, memang tidak mudah mendeteksi gejala gangguan mental di usia kanak-kanak.
Ini karena anak-anak memiliki perbedaan yang besar dibandingkan dengan orang dewasa. Terlebih, anak-anak akan mengalami perubahan fisik, mental, dan emosional selama tumbuh kembangnya.
Oleh karena itu, diagnosis apa pun mengenai gangguan mental harus mempertimbangkan seberapa baik anak berfungsi di rumah, dalam keluarga, di sekolah, dan dengan teman-teman sebayanya, serta juga mempertimbangkan usia dan gejala anak.
Anak-anak yang sehat secara mental memiliki kualitas hidup yang positif dan dapat berfungsi dengan baik di rumah, di sekolah, dan di komunitas mereka.
Baca juga: Rawan Gangguan Mental, Pentingnya Psychological First Aid saat Banjir
Ada beberapa jenis gangguan mental yang bisa terjadi di usia kanak-kanak. Melansir Mayo Clinic, berikut gangguan mental yang biasa terjadi pada anak-anak:
Anak-anak yang memiliki gangguan kecemasan biasanya merespons hal atau situasi tertentu dengan ketakutan.
Mereka juga menunjukkan tanda-tanda fisik dari kecemasan, seperti detak jantung cepat dan berkeringat.
Kondisi ini membuat anak-anak sulit fokus, cenderung hiperaktif dan berperilaku impulsif.
Gangguan spektrum autisme adalah gangguan perkembangan serius yang muncul pada anak usia dini, biasanya sebelum usia 3.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.