KOMPAS.com - Saat asam lambung naik, perut biasanya terasa perih dan muncul sensasi terbakar di dada.
Terkadang, asam lambung yang naik juga bisa menyebakan sesak napas dan perut terasa penuh.
Naiknya asam lambung terjadi saat sfingter esofagus bagian bawah (LES) melemah atau rusak. Biasanya LES menutup untuk mencegah makanan di perut bergerak ke kerongkongan.
Selain itu, makanan yang Anda konsumsi juga bisa mempengaruhi jumlah asam yang diproduksi perut Anda.
Baca juga: 10 Penyakit Saluran Pencernaan yang Tidak Bisa Disepelekan
Ada beberapa jenis makanan tertentu yang bisa memicu naiknya asam lambung, berikut jenis makanan tersebut:
Makanan yang digoreng dan berlemak dapat menyebabkan LES menjadi rileks, sehingga lebih banyak asam lambung yang naik ke kerongkongan. Makanan ini juga menunda pengosongan perut.
Makan makanan berlemak tinggi bisa risiko naiknya asam lambung. Jadi, Anda disarankan untuk mengurangi asupan lemak harian.
Buah-buahan dan sayuran penting memang penting untuk kesehatan Anda.
Tetapi, beberapa jenis buah tertentu bisa memicu naiknya asam lambung dan memperburuk gejala GERD.
Beberapa jenis buah tersebut, diantaranya jeruk, dan tomat.
Cokelat mengandung bahan yang disebut methylxanthine.
Methylxanthine telah terbukti mengendurkan otot polos di LES dan meningkatkan naiknya asam lambung.
Baca juga: 7 Gejala Stroke Pendarahan Otak yang Pantang Disepelekan
Makanan pedas, seperti bawang merah dan bawang putih, memicu gejala heartburn yang merupakan salah satu gejala naiknya asam lambung.
Sedikit mencicipi makanan pedas mungkin tidak akan memicu naiknya asam lambung.
Namun, mengonsumsi makanan pedas terlalu banyak bisa memicu naiknya asam lambung.
Jadi, sebaiknya Anda mulai berhati-hati dengan apa yang Anda konsumi agar asam lambung Anda tidak kambuh.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.