Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/08/2023, 19:00 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

KOMPAS.com - Bagi sebagian wanita, melahirkan adalah momen yang paling dinanti-nantikan dan mengundang keceriaan. Meski demikian, ibu yang baru melahirkan tetap berisiko mengalami baby blues syndrome.

Istilah baby blues mengacu pada perubahan suasana hati pada ibu setelah bersalin. Ini merupakan kondisi sementara yang berangsur pulih dalam beberapa hari hingga dua minggu pasca-persalinan.

Baca lebih lanjut untuk mengetahui apa itu baby blues, gejala, penyebab, hingga cara mengatasinya.

Baca juga: Ibu Baru, Kenali Beda Gejala Baby Blues dan Depresi Pascapersalinan

Apa itu baby blues?

Baby blues atau baby blues syndrome adalah gangguan suasana hati yang dialami oleh ibu setelah melahirkan.

Meskipun gejala khas depresi, seperti kesedihan atau keputusasaan, mudah dikenali, ada gejala yang mungkin kurang terlihat.

Dilansir dari laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), baby blues lebih sering terjadi pada ibu yang melahirkan anak pertama, pengalaman kurang, gizi kurang, bayi yang rewel akan menambah gejala

Untungnya, perubahan suasana hati akibat baby blues akan memudar atau hilang setelah satu atau dua minggu pasca-persalinan.

Bila baby blues berlangsung lebih dari dua minggu, kemungkinan ibu menderita depresi pasca persalinan.

Apa saja gejala baby blues?

Dilansir dari Verywell Mind, ada beberapa gejala baby blues yang sering dikeluhkan para ibu yang baru memiliki anak, antara lain:

  1. Perubahan suasana hati
  2. Merasa sedih dan mudah menangis, terutama saat melihat wajah si kecil
  3. Mudah marah dan tidak sabar
  4. Terlalu cemas akan kondisi bayinya
  5. Kelelahan kronis akibat kekurangan waktu untuk tidur atau istirahat
  6. Susah fokus dan sulit berkonsentrasi
  7. Merasa tidak berdaya dan banyak kekurangan, terutama dalam hal mengurus bayi

Jika dua minggu atau sebulan setelah melahirkan Anda masih merasakan gejala-gejala baby blues, segeralah berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater.

Pasalnya, kondisi tersebut bisa menjadi indikasi yang lebih serius, seperti depresi pasca persalinan.

Baca juga: Apakah Baby Blues Dapat Sebabkan Depresi? Begini Kata Dokter

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com