KOMPAS.com - Kelahiran bayi dapat memicu campur aduk emosi yang kuat, dari kegembiraan hingga ketakutan dan kecemasan.
Namun, itu juga bisa mengakibatkan sesuatu yang mungkin tidak Anda duga, yakni depresi.
Melansir dari Mayo Clinic, sebagian besar ibu baru mengalami "baby blues" pascapersalinan setelah melahirkan, yang biasanya meliputi perubahan suasana hati, tangisan, kecemasan, dan kesulitan tidur.
Baby blues biasanya dimulai dalam dua hingga tiga hari pertama setelah melahirkan dan dapat berlangsung hingga dua minggu.
Namun, beberapa ibu baru mengalami bentuk depresi yang lebih parah dan bertahan lama yang dikenal sebagai depresi pascapersalinan.
Baca juga: 10 Tanda Depresi yang Sering Kali Tidak Disadari
Terkadang, gangguan mood ekstrem yang disebut psikosis postpartum juga dapat berkembang setelah melahirkan.
Mengenali gejala baby blues dan depresi pascapersalinan diperlukan agar seorang ibu segera mendapatkan perawatan yang tepat.
Tanda dan gejala baby blues - yang berlangsung hanya beberapa hari hingga satu atau dua minggu setelah bayi Anda lahir - mungkin termasuk:
Depresi pascamelahirkan mungkin disalahartikan sebagai baby blues pada awalnya, tetapi tanda dan gejalanya lebih intens dan bertahan lebih lama, dan pada akhirnya dapat mengganggu kemampuan Anda untuk merawat bayi Anda dan melakukan aktivitas sehari-hari lainnya.
Gejala biasanya berkembang dalam beberapa minggu pertama setelah melahirkan, tetapi mungkin mulai lebih awal selama kehamilan atau lebih lambat — hingga satu tahun setelah kelahiran.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.