Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/10/2023, 18:01 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

  • Cytomegalovirus (CMV)

Cytemogalovirus dapat menyebabkan penyakit serius pada bayi yang yang menyebabkan gangguan pendengaran, ukuran kepala lebih kecil atau mikrosefalus, penyakit kuning, pembesaran hati dan limpa, dan peradangan pada paru-paru atau mata.

Bayi prematur mempunyai risiko lebih tinggi terinfeksi cytemogalovirus karena belum mendapat antibodi yang memadahi dari ibunya.

  • Sepsis

Sepsis pada bayi atau sepsis neonatorum adalah infeksi darah yang terjadi pada bayi yang baru lahir.

Sepsis paling sering menyerang bayi dengan berat badan lahir rendah dan pada anak yang dilahirkan dengan kondisi ketuban pecah dini.

Bayi baru lahir dengan sepsis biasanya tampak lesu atau tidak bertenaga, tidak mau menyusu, dan sering kali memiliki suhu tubuh tidak stabil.

Sepsis bisa menyebabkan infeksi pada selaput di sekitar otak atau meningitis, kejang, dan koma sehingga harus segera mendapat penanganan medis.

  • Rubella

Rubella biasanya merupakan infeksi virus ringan saat masa kanak-kanak, namun jika terjadi pada bayi baru lahir bisa memberi dampak yang buruk.

Bayi yang terkena infeksi virus rubella bisa mengalami radang otak, gangguan pendengaran, cacat jantung, dan pembesaran kelenjar getah bening.

Baca juga: 6 Tanda-tanda Penyakit Jantung Bawaan pada Bayi Baru Lahir

  • Listeriosis

Listeriosis adalah infeksi bakteri yang dapat memicu persalinan prematur atau bahkan lahir mati (still birth).

Gejala listeriosis pada bayi baru antara lain si kecil tampak lemas dan menolak saat diberi susu. Listeriosis dapat berkembang menjadi meningitis dan sepsis yang membahayakan si kecil.

  • Sifilis bawaan

Sifilis bawaan pada bayi baru lahir bisa ditandai dengan kemunculan lepuh besar di telapak tangan dan telapak kaki.

Benjolan yang menonjol di sekitar hidung dan mulut, serta area selangkangan bayi juga bisa menjadi ciri-ciri sifilis bawaan.

  • Hepatitis B

Hepatitis B juga termasuk penyakit infeksi pada bayi baru lahir.

Kebanyakan bayi baru lahir yang mengidap hepatitis B tidak menunjukkan gejala saat lahir. Namun, virus hepatitis bisa bertahan di dalam tubuh bayi.

Pada kasus yang akut, hepatitis B bisa menyebabkan si kecil mengalami penyakit kuning, tampak lesu, gagal tumbuh, perut membengkak, dan fesesnya berwarna oranye kecoklatan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com