KOMPAS.com - Mudik Lebaran menjadi acara tahunan menjelang Idul Fitri. Masyarakat berbondong-bondong menuju kampung halaman untuk merayakan Lebaran di kampung halaman.
Anak seringkali kelelahan selama mudik Lebaran karena suasana yang kurang nyaman. Untuk itu, orangtua perlu mengatur waktu perjalanan mudik demi mencegah anak kelelahan.
“Ketika bawa anak mudik maka harus antisipasi ketiga risiko seperti penyakit infeksi, kelelahan, dan perubahan lingkungan terkait udara atau pola makanan yang berbeda dengan sebelumnya yang bisa memengaruhi masalah kesehatan,” kata Dokter spesialis anak subspesialis respirologi Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo dr. Nastiti Kaswandani, Sp.A(K),Nastiti, seperti ditulis Antara, beberapa waktu lalu.
Baca juga: PAPDI: 28 Hari Sebelum Mudik, Masyarakat Disarankan Vaksin Booster Covid-19
Masalah kelelahan bisa menimpa anak karena aktivitas yang lebih dari biasa, mulai dari perjalanan panjang ke kampung halaman atau saat bertemu orang banyak.
Selama di lokasi mudik anak bisa saja sangat senang bertemu banyak orang sehingga melewatkan waktu tidurnya.
Jika demikian, maka waktu tidur anak jadi berantakan dan anak jadi kelelahan karena waktu tidur yang berkurang. Kelelahan bisa dicegah dengan tetap mendisiplinkan waktu tidur anak seperti biasa atau memilih waktu perjalanan yang ideal.
Jika memakai kendaraan pribadi, orangtua bisa mengatur waktu istirahat dan mengambil perjalanan yang tidak terlalu jauh sehingga anak masih bisa menikmati perjalanannya.
“Ketika siang biasanya tidur siang, meskipun lokasi baru anak senang, maunya main, harus disiplin anak harus tidur. Itu bisa dilakukan untuk disiplin waktu sesuai jam normalnya sehingga anak tidak kelelahan dan malam anak bisa tidur,” kata Nastiti.
Baca juga: Kemenkes Buka Layanan Vaksin Covid-19 di Jalur Mudik Nataru
Kelelahan bukan hanya satu-satunya masalah kesehatan yang perlu diwaspadai ketika anak mudik. Ketika berada di keramaian, anak berisiko terserang penyakit infeksi yang ditularkan melalui udara, makanan, dan sentuhan orang karena kerumunan.
Masalah kesehatan lain yang dapat menimpa anak saat mudik adalah risiko perbedaan lingkungan di daerah asal dengan daerah tujuan, misal biasanya anak tidak suka dingin, namun, kampung halaman memiliki cuaca dan lingkungan yang dingin.
Orangtua perlu memperhatikan perbedaan cuaca dan lingkungan yang mungkin asing bagi anak agar anak tidak mengalami perubahan temperatur yang tiba-tiba yang menyebabkan anak sakit.
Nastiti menyarankan, sebelum mudik, orangtua memastikan melengkapi imunisasi anak untuk mencegah penyakit infeksi yang mungkin menular saat melakukan perjalanan jauh.
Selain itu, usahakan melakukan perjalanan sebelum puncak arus mudik agar anak tidak terlalu lama dalam perjalanan.
Dia juga menyarankan untuk membawa obat-obatan sesuai kondisi medis anak serta mencukupi asupan makanan dan cairan agar anak tidak terkena risiko dehidrasi.
Sesuaikan juga pakaian yang digunakan anak ketika menaiki transportasi umum seperti jaket atau kaos kaki, dan terapkan pola hidup bersih sehat (PHBS) seperti memakaikan masker pada anak dan mencuci tangan.
“Orang dewasa yang bawa anak tidak boleh merokok karena akan menimbulkan masalah kesehatan yang lebih banyak, ketika sudah sampai di tempat tujuan harus dikenali fasilitas kesehatan terdekat antisipasi anak membutuhkan,” kata Nastiti.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.