KOMPAS.com - Sifilis dapat menyebabkan dampak kesehatan yang serius, jika tidak mendapat pengobatan yang memadai.
Mengutip Kementerian Kesehatan RI, sifilis atau penyakit raja singa adalah infeksi menular seksual (IMS) yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum.
Penyakit sifilis dapat menyebar dari orang ke orang melalui kontak dengan luka orang yang terinfeksi selama aktivitas seksual.
Baca juga: Kenali Apa Itu Bakteri Treponema Pallidum, Kuman Penyebab Sifilis
Setelah infeksi awal, bakteri sifilis dapat tetap tidak aktif di dalam tubuh selama beberapa dekade sebelum menjadi aktif.
Pada kasus yang lebih jarang, kondisi ini dapat menyebar melalui kontak langsung dengan lesi aktif, seperti saat berciuman.
Penyakit ini juga dapat ditularkan dari ibu ke bayinya selama kehamilan atau persalinan.
Artikel ini akan menunjukkan ciri-ciri penyakit sifilis yang harus diwaspadai.
Baca juga: 29 Tanda-tanda Sifilis Kongenital yang perlu Diwaspadai Orangtua
Mengutip Mayo Clinic, sifilis berkembang secara bertahap, yang terdiri dari primer, sekunder, laten, dan tersier.
Berikut ulasan terhadap ciri-ciri penyakit sifilis:
Gejala pertama sifilis adalah luka kecil yang disebut chancre.
Kebanyakan penderita sifilis hanya mengembangkan satu chancre, tetapi beberapa orang mendapatkan lebih dari satu.
Chancre sering kali terbentuk sekitar tiga minggu setelah Anda bersentuhan dengan bakteri sifilis.
Banyak orang yang mengidap sifilis tidak menyadari adanya chancre karena biasanya tidak menimbulkan rasa sakit atau mungkin keberadaannya tersembunyi di dalam vagina atau rektum.
Chancre sembuh dengan sendirinya dalam waktu 3 sampai 6 minggu.
Baca juga: Kenali Apa Itu Sifilis Kongenital, Penyebab, Gejala, dan Komplikasinya
Pada tahap ini, ruam muncul. Anda mungkin mengalami ruam saat chancre pertama sembuh atay beberapa minggu setelah sembuh.