KOMPAS.com - Daun katuk atau Sauropus androgynous banyak ditemukan di Indonesia dan dikenal sebagai bahan herbal untuk pengobatan tradisional.
Manfaat daun katuk yang paling populer yaitu meningkatkan produksi air susu ibu (ASI). Tak heran, banyak suplemen pelancar ASI menggunakan ekstrak katuk sebagai bahan baku.
Baca juga: Cara Melancarkan ASI dengan Daun Katuk dan Kelor
Daun katuk rupanya juga bermanfaat dalam menurunkan gula darah, mempercepat penyembuhan luka, dan antioksidan.
Untuk lebih jelasnya, simak manfaat dari daun katuk berikut.
Berikut beberapa manfaat potensial daun katuk untuk kesehatan yang perlu Anda ketahui:
Daun katuk sudah lama dikenal sebagai bahan herbal yang dipercaya bisa melancarkan dan meningkatkan produksi air susu ibu (ASI).
Hal itu karena daun katuk mengandung sterol bersifat estrogik yang memicu peningkatan kadar prolaktin, hormon yang berperan dalam produksi ASI.
Mengonsumsi daun katuk dan olahannya juga baik untuk menangkal radikal bebas. Pasalnya, daun katuk mengandung senyawa antioksidan, seperti alkaloid dan flavonoid.
Kandungan etanol pada daun katuk juga memiliki sifat anti-inflamasi sehingga mampu mencegah peradangan di berbagai bagian tubuh, seperti saluran pernapasan dan sendi.
Baca juga: Bagaimana Cara Mengonsumsi Daun Salam untuk Kesehatan?
Daun katuk juga efektif dalam mencegah berbagai infeksi bakteri, termasuk pemicu pneumonia dan bakteremia.
Dikutip dari laman nn, antibakteri dari ekstrak daun katuk juga dapat menghambat pertumbuhan Bacillus cereus, Bacillus subtilis, Staphylococcus aureus, Escherichia coli, Klebsiella pneumoniae dan Salmonella typhimurium.
Manfaat ini diperoleh karena adanya kandungan etanol dan metanol yang mencegah infeksi dan pertumbuhan bakteri pada tubuh manusia.
Zat aktif pada daun katuk dikenal dapat meningkatkan kualitas sperma dan vitalitas karena mampu merangsang hormon testosteron.
Akan tetapi, masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk membuktikan manfaat ini.
Manfaat daun katuk berikutnya yaitu menurunkan gula darah.