KOMPAS.com - Intra Uterine Device (IUD) adalah kontrasepsi yang dipasang di dalam rahim untuk mencegah pembuahan. Lantas, apakah KB IUD terasa saat berhubungan?
Ternyata, keberadaan KB IUD di rahim tidak bisa dirasakan ketika pasutri melakukan hubungan seksual.
Kontrasepsi yang kerap disebut dengan KB spiral ini umumnya juga tidak menyebabkan ketidaknyamanan selama penetrasi bila pemasangannya benar.
Untuk lebih jelasnya, simak ulasan mengenai efek penggunaan KB IUD.
Baca juga: 5 Perbedaan KB Implan dengan IUD, Wanita Perlu Tahu
Sebagian pasangan suami istri ragu-ragu memilih KB spiral sebagai kontrasepsi pengendali kelahiran karena khawatir alat ini dapat mengganggu aktivitas seksual.
Faktanya menurut Planned Parenthood, KB IUD yang dipasang dengan benar tidak terasa oleh suami saat berhubungan intim. Hal itu karena ukuran IUD sangat kecil dan fleksibel.
KB spiral juga tidak membatasi posisi seks. Dengan demikian, pasangan dapat mencoba berbagai gaya bercinta tanpa perlu khawatir IUD bergeser, terlepas, atau menimbulkan ketidaknyamanan.
Namun, benang IUD mungkin terasa kaku pada awalnya sehingga pasangan mungkin bisa merasakan keberadaan benang tersebut, terutama jika terlalu panjang.
Akan tetapi, benang akan melunak seiring waktu. Pasutri juga dapat berkonsultasi ke dokter untuk memotong benang IUD.
KB spiral juga bisa bergeser dari tempatnya, bahkan turun hingga mendekati bibir vagina. Hal ini bisa disebabkan karena beberapa faktor, seperti kontraksi rahim yang kuat saat menstruasi, rongga rahim yang kecil, rahim miring, dan pemasangan IUD yang tidak benar.
Ketika ini terjadi, hubungan seks terasa sakit atau kurang nyaman karena gesekan penis dengan IUD.
Ciri lain yang menandakan bahwa IUD bergeser, yaitu tali IUD lebih panjang atau lebih pendek dari biasanya, merasakan nyeri yang tidak hilang selama 3-6 bulan, kram perut hebat, pendarahan vagina yang tidak biasa, dan keputihan.
Saat IUD bergeser dari posisinya, pasutri biasanya dianjurkan untuk tidak melakukan hubungan seksual atau menggunakan kontrasepsi tambahan, seperti kondom. Itu karena efektivitas KB spiral dalam mencegah kehamilan akan berkurang jika posisinya bergeser.
Baca juga: 5 Efek Samping KB IUD, Wanita Perlu Tahu
KB IUD dapat mencegah kehamilan selama 5-10 tahun bila pemasangannya benar. Ada dua jenis IUD, hormonanl dan non-hormonal.
IUD hormonal bekerja dengan cara melepas progestin secara perlahan ke dalam tubuh. Progestin adalah bentuk sintesis dari hormon progesteron yang mencegah kehamilan dengan mengentalkan lendir serviks, menipiskan dinding rahim, dan mencegah ovulasi.
Sementara, IUD non-hormonal bekerja dengan cara melepaskan tembaga secara perlahan-lahan untuk menghalangi sperma masuk ke dalam tuba falopi dan mencapai sel telur.
Selain efektif mencegah kehamilan, berikut beberapa manfaat KB IUD lainnya:
Setelah menyimak penjelasan bahwa IUD tidak mengganggu hubungan seks dan beragam manfaatnya, pasutri bisa memilih KB spiral sebagai alat pengendali kelahiran.
Pastikan melakukan konsultasi terlebih dahulu dengan penyedia layanan kesehatan sebelum menggunakan KB IUD untuk mencegah kehamilan.
Baca juga: Kenali Tanda-tanda IUD Bergeser Agar Tidak Kebobolan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.