Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diabetes pada Anak Meningkat: Pentingnya Deteksi Dini dan Pencegahan

Kompas.com - 02/12/2024, 12:00 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

KOMPAS.com - Penyakit diabetes saat ini banyak terjadi pada anak-anak. Dokter spesialis anak konsultan nefrologi RS JIH Solo dr. Agustina Wulandari, Sp. A, Subsp. Nefro menjelaskan, jenis penyakit gula yang paling banyak terjadi yaitu diabetes tipe 1.

Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), ada sekitar 1.400 anak di Indonesia yang menderita penyakit diabetes tipe 1. Namun, diperkirakan ada jutaan kasus tidak terdeteksi, karena kurangnya kewaspadaan, keterlambatan diagnosis, mortalitas karena komplikasi.

Untuk diketahui, diabetes tipe 1 yaitu kondisi ketika sel pankreas tidak dapat memproduksi hormon insulin dengan cukup atau sama sekali tidak menghasilkan insulin. Akibatnya, gula darah tidak dapat dikonversi atau diubah menjadi energi dan mengami penumpukan.

Baca juga: Sering Mengantuk Apakah Gejala Diabetes? Berikut Penjelasannya…

dr. Agustina Wulandari, Sp. A, Subsp. Nefro menjelaskan mengenai diabetes pada anakKOMPAS.com/Elizabeth Ayudya dr. Agustina Wulandari, Sp. A, Subsp. Nefro menjelaskan mengenai diabetes pada anak

Menurut Tina, ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan anak mengalami diabetes tipe 1, di antaranya faktor genetik (kerusakan gen), riwayat keluarga dengan diabetes tipe-1, dan faktor imunologi, seperti kekebalan tubuh yang leman atau autoimun.

"Sering kali (diabetes tipe 1) berhubungan dengan adanya kondisi autoimun. Jadi memang ada kondisi sakit yang mendasari sehingga menderita penyakit itu," ujar doketr yang biasa dipanggil dr. Tina dalam diskusi kesehatan yang diikuti Kompas Health, Jumat (29/11/2024).

Adapun gejala diabetes tipe 1 pada anak yaitu, sesak napas, syok, sering lemas, luka yang sulit sembuh, gangguan tumbuh kembang, dan gangguan penglihatan.

Walaupun diabetes tipe 1 banyak terjadi pada anak, Tina mengatakan bahwa saat ini juga pasien anak dengan diabetes tipe 2 atau diabetes melitus.

Ciri fisik diabetes tipe 2 pada anak bisa diketahui dari kondisi leher yang kehitaman.

"Anak yang aktif, sehat, tapi tiba-tiba menjadi lemas, aktivitas berkurang, ngantukan (mudah mengantuk), itu perlu dicurigai mengalami diabetes tipe 2," imbuh Tina

Baca juga: Apa Gejala Diabetes yang Tidak Umum? Ini 11 Daftarnya...

Pencegahan diabetes

Dokter Tina memaparkan sederet kiat mencegah diabetes pada anak, bisa dengan olahraga rutin terutama latihan kekuatan fisik setidakya tiga kali dalam seminggu.

Anak juga disarankan membatasi perilaku sedentary (hidup menetap) setiap 30-60 menit sekali, bisa dengan jalan-jalan sebentar. Kemudian, tidur cukup juga dapat membantu mengontrol gula darah sehingga si kecil terbebas dari ancaman diabetes.

Dokter spesialis gizi RS JIH Solo dr. Indrawati, Sp. GK menjelaskan kiat cegah diabetes pada anakKOMPAS.com/Elizabeth Ayudya Dokter spesialis gizi RS JIH Solo dr. Indrawati, Sp. GK menjelaskan kiat cegah diabetes pada anak

Dalam kesempatan yang sama, dokter spesialis gizi dr. Indrawati, Sp. GK menjelaskan pentingnya membatasi makanan tinggi kalori pada anak. Anak sebaiknya juga dianjarkan untuk selalu minum air putih dan dibiaskan konsumsi jus tanpa gula atau tambahan pemanis.

"Jangan menjadikan makanan atau permen itu sebagai hadiah. Itu bisa menjadi kebiasaan dan akhirnya menjadikan kebiasaan pada anak. Kemudian orangtua bisa memberi contoh bagaimana pola makan seimbang dan menjelaskan jenis-jenis makanan yang dikonsumsi," papar dokter.

Ayah dan ibu juga perlu selektif dalam memilih makanan kemasan. Sebaiknya amati bagian komposisi karena bisa saja makanan tersebut mengandung gula tersembunyi, misalnya sukrosa, fruktosa, dan maltosa.

Perlu diketahui, seecara keseluruhan kasus diabetes di Indonesia masih menunjukkan angka yang cukup tinggi.

Menurut data , 7,2 persen penduduk Indonesia atau sejumlah 19,5 jiwa terkena diabetes. Kenaikan kasus diabetes paling banyak terjadi pada tahun 2010-2023. Hal ini salah satunya dipicu oleh pandemi Covid-19.

Screen time berlebihan selama masa pandemi akibat aktivitas daring dan pola makan tinggi gula juga mengakibatkan banyak orang terkena diabetes.

Baca juga: Diabetes pada Anak Tinggi, IDAI Minta Perketat Peredaran Produk Mengandung Gula

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau