Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Jangan Suka Self-Diagnosed Kesehatan, Ini Bahayanya

Kompas.com - 14/02/2025, 10:04 WIB
Hotria Mariana,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Fenomena self-diagnosed melalui internet semakin marak di era digital. Banyak masyarakat yang mencari informasi kesehatan lewat mesin pencari atau media sosial dan langsung menyimpulkan kondisi kesehatannya tanpa berkonsultasi dengan tenaga medis profesional.

Kebiasaan tersebut dapat berdampak buruk bagi kesehatan masyarakat. Ia menekankan, informasi kesehatan di internet sering kali bersifat umum dan tidak mempertimbangkan faktor individual seseorang.

Setiap orang memiliki kondisi tubuh yang berbeda. Gejala yang sama bisa mengarah pada penyakit berbeda. Jika seseorang hanya mengandalkan internet untuk mendiagnosis dirinya sendiri, ada risiko kesalahan diagnosis yang berakibat fatal.

Salah satu dampak berbahaya dari self-diagnosed adalah penggunaan metode pengobatan yang tidak tepat.

Baca juga: Hindari Self Diagnosis, Ini 6 Tanda-tanda Gangguan Kesehatan Mental

Banyak orang langsung membeli obat tanpa resep berdasarkan informasi yang ditemukan di internet. Ini bisa berbahaya karena tidak semua obat cocok untuk semua orang, terutama bagi mereka yang memiliki riwayat penyakit tertentu atau sedang mengonsumsi obat lain.

Fenomena self-diagnosed dapat memicu kecemasan berlebihan atau hipokondria. Ini adalah kondisi seseorang yang terus-menerus merasa sakit setelah membaca informasi kesehatan yang belum tentu akurat.

Banyak kasus ketika seseorang menjadi panik setelah membaca artikel kesehatan di internet. Padahal, kondisinya belum tentu sesuai dengan yang dibayangkan. Hal ini dapat menimbulkan stres yang justru memperburuk kesehatan.

Sebagai langkah pencegahan, masyarakat diimbau agar lebih bijak dalam menyaring informasi kesehatan di internet.

Masyarakat juga diimbau agar tidak mudah percaya dengan artikel atau video yang hanya berdasarkan pengalaman pribadi seseorang tanpa dasar medis jelas.

Baca juga: PAFI: Minum Obat Saat Dehidrasi Berisiko Tingkatkan Efek Samping Berbahaya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE
Baca tentang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau