KOMPAS.com – Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mencatat jumlah warga Kampung Cibiuk, Desa Sukaratu, Kecamatan Bojongpicung, yang mengalami gejala chikungunya bertambah menjadi 43 orang per Kamis (10/4/2025).
"Melihat gejala yang dialami kemungkinan besar chikungunya, untuk memastikan kami masih menunggu hasil laboratorium yang keluar Jumat besok," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Cianjur, Frida Layla Yahya, dikutip dari Antara, Jumat (11/4/2025).
Dari total tersebut, sebanyak 20 pasien merupakan laki-laki, 17 perempuan, dan 5 anak-anak. Sebagian besar menjalani perawatan di rumah dan mendapat pengawasan tenaga kesehatan dari puskesmas hingga dinyatakan pulih sepenuhnya.
Baca juga: Mengenal Lebih Lanjut Penyakit Chikungunya yang Disebarkan oleh Nyamuk
Sebelumnya, warga mengeluhkan gejala seperti demam tinggi, mual, pusing, serta nyeri hebat pada persendian yang membuat beberapa di antaranya kesulitan berjalan.
Kepala Puskesmas Bojongpicung, Heni Supenti, menambahkan bahwa sebagian pasien sempat mengalami kelumpuhan sementara, terutama anak-anak.
"Kami sudah melakukan uji sampel terhadap beberapa warga dan masih menunggu hasil laboratorium," ujarnya.
Baca juga: Apakah Chikungunya Menular?
Sebagai langkah pencegahan, tim gabungan dari Dinas Kesehatan, puskesmas, aparat desa, dan warga telah melakukan fogging serta kerja bakti membersihkan lingkungan, termasuk saluran air dan barang bekas yang berpotensi menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk.
Masyarakat juga diminta rutin memeriksa kesehatan dan menerapkan pola hidup bersih dan sehat, terutama saat pergantian musim yang meningkatkan risiko penyakit berbasis vektor seperti chikungunya dan demam berdarah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.