KOMPAS.com - Dokter spesialis penyakit dalam dr. Dirga Sakti Rambe, M.Sc, Sp.PD meminta masyarakat agar tidak menganggap remeh penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).
Dirga mengatakan bahwa DBD bukanlah penyakit ringan, karena bisa menyebabkan kematian.
"Kita kalau bicara ISPA, mungkin tidak langsung kepada kematian. Tapi kalau DBD itu kematian," kata Dirga Sakti Rambe dalam acara media briefing seperti yang dikutip dari Antara pada Rabu (23/4/2025).
Dia mengatakan Indonesia termasuk negara dengan angka kematian akibat DBD yang cukup tinggi di dunia.
Baca juga: Alami DBD Saat Hamil Pengaruhi Bayi Selama 3 Tahun Pertama
Pada 2024, Indonesia mencatatkan 1.400 jiwa meninggal akibat DBD. Sementara, data kematian global ada sekitar 10 ribuan jiwa.
“Berarti 10 persen kematian DBD dunia itu berasal dari Indonesia. Itu tinggi sekali. Seharusnya kita tidak boleh menganggap itu biasa saja," kata Dirga Sakti Rambe.
Kementerian Kesehatan RI menargetkan nol kematian dalam kasus dengue pada 2030.
"Targetnya 2030 tidak ada kematian yang disebabkan oleh virus dengue," kata Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono.
Dante mengatakan, target tersebut dapat dicapai dengan strategi pencegahan, meliputi dengan vaksin.
Pada Rabu, Kementerian Kesehatan meluncurkan kampanye pencegahan demam berdarah melalui materi video, website, dan pesan WhatsApp, untuk membangun kesadaran masyarakat tentang bahaya dengue lebih dini.
"Kampanye ini menjadi titik awal dari lahirnya gelombang kepedulian dan aksi nyata dari seluruh elemen masyarakat tentang dengue ini dan kita harapkan angka kematian dengue pada 2030 bisa nol," kata Dante.
Baca juga: Kemenkes: Teknologi Wolbachia untuk Atasi DBD Bukan Rekayasa Genetik
Merujuk Kementerian Kesehatan RI, gejala awal penyakit DBD yang perlu diwaspadai agar bisa mendapatkan penangan medis segera meliputi:
DBD adalah penyakit yang berbahaya dan sangat butuh penanganan secara langsung dari petugas kesehatan atau dokter.
Oleh karena itu, jika menunjukkan gejala DBD seperti di atas disarankan untuk segera periksa ke dokter.
Baca juga: 233 Warga Tangsel Terjangkit DBD, Dinkes Imbau Waspada dan Lakukan 3M Plus
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.