Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasar Obat Alami Terus Meningkat

Kompas.com - 18/08/2010, 14:26 WIB

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pasar obat-obatan alami di Indonesia cenderung mengalami peningkatan setiap tahunnya, kata peneliti dari Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta Prof Dr Mae Sri Hartati Wahyuningsih.

"Pasar dalam negeri untuk produk herbal mengalami peningkatan dari sekitar Rp 1 triliun pada 2000 menjadi Rp 2 triliun pada 2002. Angka ini  diperkirakan terus meningkat hingga mencapai Rp 6 triliun pada  2010," katanya di Yogyakarta, Rabu (18/8/2010.

Menurut dia, peran tumbuhan bagi masyarakat tradisional hampir tidak dapat tergantikan oleh obat-obatan modern kimiawi sehingga tingkat penggunaan obat-obatan alami cenderung meningkat setiap tahun.

"Sudah sejak lama bangsa Indonesia mengenal khasiat berbagai macam jenis tanaman sebagai sarana perawatan kesehatan, pengobatan serta untuk mempercantik diri yang selama ini dikenal sebagai jamu," katanya.

Ia mengatakan, berbagai produk alami yang berasal dari tumbuhan kini menjadi komoditas komersial, dan menarik minat para pengusaha bahan alam untuk berinvestasi di sektor tersebut.

"Pemakaian obat-obatan alami untuk pengobatan telah lama dipraktikkan masyarakat Indonesia karena hasil dan manfaatnya dapat dirasakan secara langsung," katanya.

Menurut dia, potensi tersebut masih dapat digali lebih lanjut karena masih banyak tanaman berkhasiat obat yang belum terjamah penelitian di bidang obat-obatan alami, sehingga belum dapat dijadikan komoditas industri.

"Diperkirakan sekitar 30.000 spesies tumbuhan dapat dijumpai di Indonesia, sekitar 9.600 spesies di antaranya berkhasiat sebagai obat. Dari jumlah tersebut baru sekitar 300 jenis spesies yang dimanfaatkan untuk keperluan industri obat dan jamu," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau