Kompas.com – Saat sedang batuk, aktivitas memang menjadi terasa lebih terganggu. Berbicara jadi tidak nyaman, tidur pun bisa terganggu karena tenggorokan terasa gatal atau kering.
Mengutip dari Healthline, batuk merupakan refleks alami tubuh untuk membersihkan saluran pernapasan dari lendir, partikel asing, atau iritasi.
Meski sering dianggap keluhan ringan, batuk yang tak kunjung sembuh sebaiknya tidak diabaikan. Sebab, batuk yang berlangsung lama bisa menjadi pertanda adanya gangguan kesehatan tertentu.
Mengenali jenis-jenis batuk berdasarkan penyebabnya dapat membantu menentukan langkah penanganan yang tepat, sekaligus mencegah kondisi yang lebih serius.
Baca juga: Apakah Bunga Telang Bisa Mengobati Batuk? Ini Penjelasannya...
Batuk akut biasanya disebabkan oleh infeksi virus pada saluran pernapasan atas, seperti flu atau common cold.
Gejala ini umum terjadi dan cenderung membaik dengan sendirinya tanpa pengobatan khusus.
Menurut StatPearls Publishing, sebagian besar kasus batuk akut bersifat self-limiting dan dapat ditangani dengan istirahat cukup serta hidrasi.
Baca juga: Dokter Jelaskan Gejala Khas Batuk Rejan yang Awalnya Mirip Flu Biasa
Batuk subakut sering muncul setelah fase akut dari infeksi pernapasan. Dikenal sebagai post-viral cough, kondisi ini terjadi akibat iritasi berkelanjutan pada saluran napas meskipun infeksi awal sudah sembuh.
Dalam penjelasan dari Osmosis.org, batuk pascainfeksi ini lebih sering ditemukan pada individu dengan riwayat alergi atau asma ringan yang belum terdiagnosis.
Baca juga: Batuk Rejan Itu Seperti Apa? Berikut Penjelasannya...
Jika batuk berlangsung lebih dari delapan minggu, maka dikategorikan sebagai batuk kronis. Beberapa penyebab paling umum meliputi:
Dahulu dikenal sebagai post-nasal drip, yaitu kondisi ketika lendir dari hidung menetes ke tenggorokan.
Berdasarkan Healthline, UACS merupakan penyebab utama batuk kronis yang dapat diatasi dengan terapi antihistamin atau dekongestan.
Baca juga: Apakah Anak Batuk Pilek Butuh Antibiotik? Ini Kata Dokter...
Selain sesak napas, asma juga bisa menyebabkan batuk kering terutama di malam hari.
Beberapa jurnal mencatat bahwa batuk bisa menjadi satu-satunya gejala asma pada sebagian pasien, terutama anak-anak.
Refluks asam lambung ke tenggorokan dapat merangsang refleks batuk. Medscape menjelaskan bahwa GERD menyumbang sekitar 20 persen kasus batuk kronis.