Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jasamarga

Jangan Sepelekan Hepatitis

Kompas.com - 01/02/2011, 15:26 WIB

Kompas.com - Virus hepatitis B dapat menyerang siapa saja, mulai dari bayi hingga orang dewasa. Jika tidak diobati dengan tuntas, penyakit ini dapat menjadi kronik dan berisiko tinggi berkembang menjadi kanker hati yang mengancam keselamatan jiwa penderita.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan, hingga saat ini sekitar dua miliar orang terinfeksi virus hepatitis B di seluruh dunia dan 350 juta orang di antaranya berlanjut jadi infeksi hepatitis B kronis.

Diperkirakan, 600.000 orang meninggal dunia per tahun karena penyakit itu. Di Indonesia, angka kejadian infeksi hepatitis B kronis diperkirakan mencapai 5-10 persen dari jumlah penduduk.

Baca juga: Ramai Isu Gaji PNS Naik 16 Persen di 2025, Ini Penjelasan BKN

Hepatitis B termasuk pembunuh diam-diam karena banyak orang yang tidak tahu dirinya terinfeksi sehingga terlambat ditangani dan terinfeksi seumur hidup. Kebanyakan kasus infeksi hepatitis B bisa sembuh dalam waktu enam bulan, tetapi sekitar 10 persen infeksi bisa berkembang menjadi infeksi kronis.

Infeksi kronis pada hati bisa menyebabkan terjadinya pembentukan jaringan ikat pada hati sehingga hati berbenjol-benjol dan fungsi hati terganggu. Dalam jangka panjang (kronik) penderitanya bisa terkena sirosis serta kanker hati.

"Di Indonesia, 70 persen pasien kanker hati terjadi akibat hepatitis B, meski hepatitis C juga bisa berkembang menjadi kanker," kata Prof. dr.Ali Sulaiman, Sp.PD-KGEH, guru besar dari Divisi Hepatologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dalam acara media edukasi mengenai kanker hati yang diadakan oleh Bayer di Jakarta (1/2/2010).

Baca juga: Mengira GERD, Meriam Bellina Cerita Awal Kena Serangan Jantung Saat Tidur

Virus hepatitis B ditularkan lewat darah, air seni, tinja dan cairan mani dan cairan vagina. Penyakit ini juga bisa ditularkan dari ibu kepada bayinya. "Jika ibu positif hepatitis B, maka ia potensial menularkan ke bayinya. Jika daya tularnya tinggi 90 persen bayinya akan tertular dan kemungkinannya akan menjadi hepatitis kronik jika bayi tidak langsung divaksin," papar Ali.

Cara paling efektif untuk mencegah penyakit ini adalah dengan vaksinasi hepatitis B, mencegah perilaku seksual tidak aman, serta meningkatkan kebersihan perorangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau