Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kolesterol Tinggi Picu Kematian Mendadak

Kompas.com - 02/07/2011, 08:28 WIB

Kompas.com - Mentang-mentang masih muda banyak orang yang lantas tak peduli dengan makanan yang diasup. Padahal mungkin tanpa disadari kadar kolesterol jahat dalam darah sudah tinggi. Maka dari itu, jangan segan melakukan cek kolesterol.

Kolesterol merupakan molekul sejenis lemak dalam aliran darah. Dalam kadar normal atau kurang dari dari 200 mg/dl, kolesterol adalah sahabat bagi sistem tubuh. "Kolesterol diperlukan untuk membentuk membran sel, membentuk hormon, juga sumber energi," kata dr.P.Tedjasukamana, Sp.JP, ahli jantung.

Ia menjelaskan, ada dua jenis kolesterol, yakni low-density lipoprotein (LDL) yang dikenal sebagai kolesterol jahat. LDL berfungsi mengalirkan kolesterol ke seluruh tubuh. Kelebihan LDL menyebabkan penumpukan lemak di dinding arteri.

Sementara itu jenis lemak lain adalah high density lipoprotein (HDL), yang memiliki fungsi berlawanan dengan LDL.

"HDL atau kolesterol baik ini berfungsi membuang kelebihan kolesterol dari dinding pembuluh darah dan mencegah penumpukan," kata dr.Tedja dalam acara media edukasi bertajuk Kolesterol Jahat Membunuh Kapan Saja yang diadakan oleh Pfizer di Jakarta (1/7).

Kadar LDL yang berlebih (lebih dari 130 mg/dl) akan menyebabkan penumpukan di pembuluh darah lama kelamaan akan menyempitkan pembuluh darah. Akibatnya adalah serangan jantung atau stroke.

Kematian mendadak akibat serangan jantung ini harus diwaspadai karena angkanya terus meningkat. "Jantung koroner merupakan penyakit pembunuh yang paling ditakuti. Sekitar 80 persen meninggal secara mendadak," katanya.

Ada beberapa faktor risiko penyebab kolesterol yang tidak bisa diubah, yakni faktor usia, ada riwayat kolesterol tinggi dalam keluarga, dan jenis kelamin. Pria beresiko tinggi menderita penyakit jantung koroner, namun risikonya sama pada wanita yang sudah menopause.

Gaya hidup merupakan faktor risiko penyakit jantung koroner. Konsumsi makanan tinggi lemak, kurang berolahraga, serta merokok, memicu naiknya kadar kolesterol.

"Makanan yang tinggi lemak dan kolesterol yang kita asup akan menambah jumlah kolesterol dari hati. Karena itu batasi jumlah kalori yang diasup sesuai kebutuhan energi kita," kata dr.Endang Darmoutomo, Sp.GK, dalam kesempatan yang sama.

Makanan sumber kolesterol antara lain telur, udang, jeroan, dada ayam, sirloin steak, dan masih banyak lagi. "Kolesterol hanya dihasilkan oleh sumber protein hewani. Makanan yang tidak mengandung kolesterol pun jika diolah dengan minyak jenuh akan menjadi lemak yang akan diubah menjadi kolesterol," paparnya.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau