Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/01/2013, 17:00 WIB

KOMPAS.com - Jamu yang mengandung Bahan Kimia Obat (BKO) memang sudah dilarang oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Namun karena industrinya tidak dihentikan, peredarannya semakin merajalela.

Hasil temuan Yayasan Pemberdayaan Konsumen Kesehatan Indonesia (YPKKI) berdasarkan survei selama Januari 2013 ini menunjukkan, jamu mengandung BKO  yang sebelumnya pernah ditarik oleh BPOM ternyata masih banyak ditemukan di pasaran. Survei produk jamu mengandung BKO oleh YPKKI dilakukan di lima kota besar Indonesia yakni Jakarta, Bandung, Semarang, Yogya,  dan Surabaya.

"Setelah melakukan survei dalam waktu satu bulan, kami menemukan 56 produk yang masih beredar dari sekitar 200 produk jamu mengandung BKO yang sudah diumumkan oleh BPOM. Berarti produk-produk yang sudah ditarik tidak benar-benar bersih dari peredaran," ujar Ketua Tim Survey YPKKI Antoni Tarigan, Rabu (29/1/2013), di kawasan Cikini, Jakarta.

Ia menyayangkan bahwa produk-produk jamu dengan BKO yang banyak ditemukan adalah produk jamu impor asal Cina. Ini artinya masih lemahnya hukum yang ada di Indonesia yang membatasi impor jamu berbahaya.

"Di Cina malah tidak bisa temukan produk-produk jamu dengan BKO itu. Beberapa produk bahkan sudah diberi public warning lebih dari satu kali, namun tetap saja beredar di pasaran," ujar Antoni.

Ia mengatakan bahwa kemungkinan produk-produk jamu berbahaya ini mengganti nama dagang mereka agar lolos dari pengawasan. Oleh karenanya, ia mengimbau masyarakat untuk terus waspada, dan menghindari produk-produk jamu yang mencurigakan.

Berikut adalah daftar merek jamu dengan kandungan BKO yang telah diberi public warning oleh BPOM tetapi masih banyak beredar :

1. Pay Na Ran (2001), 
2. Thui Fong Tou Ku Wan,
3. Snake Itch Removing,
4. Antanan,
5. Jaya Asli Anrat,
6. Chikung Makassar,
7. Obat Pegal Linu,
8. Pegal Linu Guna Sehat,
9. Obat Mujarab,
10. Fong Se Wan,
11. Chuifong Toukuwan,
12. Ramuan Shin She,
13. Wantong (kapsul),
14 Putri Sakti (2009),
15. Jaya Asli Anrat,
16. Asam Urat Flu Tulang,
17. Buah Naga Asam Urat dan Nyeri Tulang,
18. Gemuk Sehat PJS,
19. Gemuk Sehat SP,
20. Kembang Wijaya,
21. Sarang Semut,
22. Buah Merah,
23. Godong Ijo,
24. Brastomolo,
25. Chang San,
26. Buah Naga,
27. Montalin,
28. Remasyah,
29. Akar Dewa Jamu Encok,
30. Akar Dewa Gemuk Sehat,
31. Akar Dewa Pegal Linu Asam Urat,
32. New Anrat,
33. Arma Sin Gang,
34. Sela,
35. Sulami,
36. Lasmi,
37. Sera,
38. Acai Berry,
39. Seki/New Seki,
40. Spider,
41. Urat Madu,
42. Tanduk Rusa,
43. Okura,
44. Lak Gao,
45. Cobra X,
46. Kammasutra (2008),
47. Tang Pe Fu,
48. Yunang,
49. Torpedo,
50. Spider,
51. Men Li.
52. Pay Na Ran (2003)
53. Wang Tong (serbuk)
54. Akar Dewa Jamu Encok
55. Putri Sakti (2011)
56. Kammasutera (2010)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau