Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Memahami Kaitan Kolesterol Tinggi dan Kesehatan Hati

Kompas.com - 30/09/2020, 15:02 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Kadar kolesterol yang tinggi bisa mengakibatkan berbagai gangguan kesehatan.

Itu sebabnya, menjaga keseimbangan kolesterol dalam tubuh adalah kunci penting untuk menjaga kesehatan kita secara keseluruhan.

Tentunya, keseimbangan kolesterol juga dipengaruhi oleh kesehatan liver atau organ hati kita.

Pasalnya, sebagian besar kolesterol dalam tubuh dibuat di hati dan diperlukan untuk menjaga fungsi tubuh.

Sayangnya, ada beberapa jenis kolestrol yang bisa menyebabkan masalah kesehatan, termasuk kerusakan hati.

Baca juga: Kenali Penyebab Penyakit Liver dan Faktor Risikonya

Mengenal kolesterol

Kolesterol adalah molekul lemak yang ditemukan dalam beberapa jenis makanan.

Molekul lemak ini jug bisa dibuat secara alami di hati. Ada dua jenis kolesterol, yakni High-density lipoprotein (HDL) dan low-density lipoprotein (LDL) adalah dua jenis utama kolesterol.

HDL seringkali disebut dengan koesterol baik karena berguna bagi tubuh.

Fungsi HDL adalah HDL membawa kolesterol dari sel-sel tubuh ke hati. Setelah itu, hati akan memecahnya atau mengeluarkannya dari tubuh sebagai produk limbah.

Sedangkan LDL atau yang lebih dikenal kolesterol jahat berfungsi membawa kolesterol dari hati ke sel-sel tubuh.

Kadar kolesterol dikatakan seimbang apabila memenuhi syarat berikut:

  • LDL harus kurang dari 100 mg/dL
  • HDL harus berkisar 40mg/dL atau lebih tinggi.

Kadar kolesterol yang berlebihan bisa menumpuk di arteri. Kondisi ini bisa menghambat suplai darah dan oksigen ke seluruh tubuh.

Penumpukan kolesterol di arteri juga bisa meningkatkan risiko penyakit jantung koroner dan stroke.

Efek hati pada kadar kolesterol

Salah satu fungsi hati adalah memecah kolesterol. Jika hati tidak bergfungsi baik, hal itu bisa menyebabkan penumpukan kolesterol pada tubuh.

Kolesterol yang terlalu tinggi juga bisa memicu penumpukan lemak di area hati yang meningkatkan risiko penyakit kronis, seperti diabetes, stroke, dan penyakit jantung.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau