Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Memahami Kaitan Kolesterol Tinggi dan Kesehatan Hati

Kompas.com - 30/09/2020, 15:02 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

Berbagai gangguan hati yang bisa memicu peningkatan kolesterol tubuh antara lain:

1. Perlemakan hati non alkohol

Bentuk kerusakan hati yang paling umum adalah penyakit hati berlemak nonalkohol (NAFLD).

Kondisi ini mempengaruhi sekitar seperempat populasi dunia, dan sangat rentan terjadi pada orang yang kelebihan berat badan atau menderita diabetes.

Penyakit ini seringkali terkait dengan dislipidemia atau kadar kolesterol abnormal dalam darah yang bisa memicu penyumbatan pembuluh darah.

Baca juga: Nyeri Perut Atas Menandakan Gangguan Pada Liver, Begini Mencegahnya

2. Sirosis

Sirosis dapat menyebabkan jaringan parut dan mencegah hati menjalankan fungsi metabolisme dasar.

Kondisi ini merupakan reaksi terhadap cedera jangka panjang pada organ hati, yang bsia disebabkan karena hepatitis C dan penyalahgunaan alkohol jangka panjang.

3. Hepatitis

Hepatitis adalah peradangan hati yang bisa terjadi akibat infeksi virus. Penyakit ini juga bisa dipicu oleh efek obat-obatan, racun, dan penyakit tertentu, termasuk penyakit autoimun.

Bagaimana cara mengatasinya?

Pengobatan untuk kolesterol tinggi serupa dengan pedoman untuk megatasi gangguan pada hati, salah satunya dengan menerapkan pola hidup sehat, seperti konsumsi makanan bergizi seimbang dan rutin olahraga.

Bagi mereka yang memiliki berat badan berlebih, disarankan untuk menurunkan berat badan.

Selain itu, kolesterol tinggi juga bisa diatasi dengan penggunaan obat yang disebut statin.

Statin adalah obat yang memblokir bahan kimia yang memproduksi kolesterol di hati. Obat ini juga tergolong aman untuk paien dngan gangguan hati.

Namun, penggunaan obat tersebut biasanya untuk seumur hidup. Pada kasus parah, peningkatan kolesterol karena kerusakan hati juga dibuthkan tranplantasi hati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com