Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Laurentius Purbo Christianto
Dosen

Dosen Fakultas Psikologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

Paparan Sinar Matahari Meningkatkan Kesehatan Mental

Kompas.com - 23/07/2023, 06:42 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

DULU saat pandemi covid-19, kita sering mendengar anjuran untuk sering “berjemur” agar sehat. Saat ini anjuran tersebut sudah jarang terdengar.

Hasil-hasil penelitian berikut ini membuat anjuran untuk memaparkan diri ke matahari menjadi tetap relevan sepanjang hayat.

Beberapa penelitian menemukan bahwa paparan sinar matahari terkait dengan kesehatan mental.

Penelitian Wang, Wei, Yao, Li, dan Sun (2023) menemukan bahwa lamanya waktu terpapar sinar matahari terkait dengan kesehatan mental.

Penelitian ini dilakukan kepada 787 perawat ruang operasi di provinsi Shandong, China. Tim peneliti memberi perhatian kepada para perawat di ruang operasi, karena tugas dan ruang kerja mereka tidak terpapar sinar matahari.

Hasil penelitian memperlihatkan bahwa kesehatan mental yang buruk ternyata terkait dengan sedikitnya lama waktu terpapar sinar matahari.

Penelitian oleh Javiera Morales Bravo dan Pablo Navarrete Hernandez (2022) menemukan bahwa adanya pencahayaan alami di rumah berhubungan dengan kebahagiaan penghuni rumah.

Penelitian eksperimen, yang diikuti oleh 750 partisipan hendak mencoba melihat seberapa bahagia atau sedih mereka saat berada di ruang dengan tingkat keterangan dan sumber cahaya berbeda-beda.

Hasil penelitian ini menemukan bahwa paparan sinar matahari dan peningkatan pencahayaan alami di rumah dapat meningkatkan kebahagiaan dan menurunkan kesedihan penghuni rumah.

Penelitian yang lebih lama oleh Kent, McClure, Crosson, Arnett, Wadley, dan Sathiakumar (2009) menemukan bahwa paparan sinar mantahari bisa menjadi pencegah timbulnya gangguan kognitif pada penderita depresi.

Memang penelitian ini menunjukkan bahwa pada kelompok individu yang tidak mengalami depresi, paparan sinar matahari tidak memberi dampak signifikan. Namun pada kelompok individu yang mengalami depresi, paparan sinar matahari yang intensif bisa mencegah penderita depresi mengalami gangguan kognitif.

Secara umum penelitian-penelitian tersebut menunjukkan bahwa sinar matahari memberi dampak baik, tidak hanya kepada tubuh, tetapi juga bagi mental manusia. Semakin sering terpapar sinar matahari, maka kesehatan mental akan semakin meningkat.

Menurut penjelasan Wang dkk. (2023) hal ini bisa dikaitkan dengan fakta bahwa sinar matahari memicu sintesis vitamin D di tubuh manusia.

Vitamin D terkait dengan risiko depresi; kekurangan vitamin D akan meningkatkan risiko depresi. Terpapar sinar matahari membuat tubuh memiliki vitamin D yang cukup untuk tidak menambah risiko depresi.

Betul bahwa terpapar sinar matahari sepanjang hari dan dalam jangka waktu lama juga meningkatkan risiko penyakit seperti kanker; tetapi terpapar sinar matahari dengan “cukup” akan memberi dampak baik bagi kesehatan kita.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com