Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah MPASI Boleh Diberi Bumbu? Simak Penjelasan Ahli Berikut...

Kompas.com - 22/07/2023, 16:00 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

Sumber Antara,

KOMPAS.com - Beberapa bayi mungkin menolak saat diberi makanan pendamping air susu ibu (MPASI) karena makanan yang disajikan cenderung hambar. Hal ini memantik pertanyaan dari orangtua seperti apakah MPASI boleh diberi bumbu?

Simak pemaparan berikut untuk mengetahui pendapat ahli mengenai pemberian bumbu pada makanan bayi.

Baca juga: Kapan Bayi Mulai MPASI Pertama? Begini Penjelasan Ahli…

Apakah MPASI boleh diberi bumbu?

Dokter anak dr. Miza Afrizal, SpA, menyatakan bahwa makanan pendamping air susu ibu (MPASI) tidak harus hambar dan boleh diberi tambahan bumbu.

"Sekitar sepuluh tahun lalu, memang penelitian saat itu menyebutkana bahwa MPASI sebaiknya tidak berasa dulu," ujar dr. Miza Afrizal, dikutip dari Antara pada Jumat (21/07/2023).

"Tapi semakin ilmu pengetahuan berjalan terus sampai detik ini, MPASI itu boleh untuk pakai rasa atau bumbu sejak awal," imbuhnya.

Selain itu menurut Miza, indera pengecap bayi sudah aktif atau bekerja sejak si kecil masih berada dalam kandungan trimester akhir.

Saat masih di kandungan, bayi dapat merasakan makanan yang dikonsumsi ibunya.

Kemudian saat lahir, bayi juga bisa merasakan rasa gurih yang merupakan rasa dominan air susu ibu (ASI).

Karena hal itu, bayi berusia 6 bulan boleh menyantap MPASI yang diberi bumbu asal tidak berlebihan.

Baca juga: MPASI Anak di Bawah 1 Tahun Boleh Diberi Garam, Asal...

Adakah manfaat pemberian bumbu pada MPASI?

Pemberian bumbu pada MPASI sejak bayi berusia 6 bulan ternyata memiliki beberapa manfaat, antara lain:

  1. Makan berbumbu bisa meningkatkan nafsu makan si kecil. Namun, tidak menutup kemungkinan ada beberapa bayi yang lebih menyukai MPASI hambar.
  2. Mengenalkan variasi rasa selain gurih yang sudah akrab di lidah bayi karena ASI ekslusif selama 6 bulan
  3. Membantu anak belajar makan, terutama saat ia memasuki fase neofobia atau keraguan memasukkan rasa dan tektur baru ke dalam mulut.
  4. Membantu transisi bayi ke makanan keluarga

Apa saja bumbu yang boleh digunakan untuk membuat MPASI?

Dikutip dari laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), garam dapat dijadikan sebagai bumbu untuk MPASI agar si kecil mau makan dengan lahap.

Meski begitu, ada batasan yang perlu diperhatikan jika ingin menambahkan garam pada MPASI yaitu 1 gram garam untuk usia 6 bulan sapai 1 tahun, dan 2 gram garam untuk anak usia dua tahun.

Sama halnya dengan garam, gula juga diperbolehkan dipakai sebagai bumbu MPAS. Tetapi penggunaannya hanya sesedikit mungkin.

Selain gula dan garam, berikut beberapa bumbu aromatik yang bisa digunakan dalam MPASI:

  • Bawang putih, bawang merah
  • Kaldu ayam atau kaldu sapi
  • Jahe
  • Serai
  • Kunyit
  • Oregano
  • Unsalted butter
  • Keju blok untuk bayi.

Baca juga: 5 Alasan Bayi di Bawah Usia 6 Bulan Belum Boleh Diberi MPASI

Bumbu boleh diberikan ke dalam MPASI karena memiliki beberapa manfaat, termasuk meningkatkan nafsu makan bayi.

Akan tetapi, orangtua perlu memerhatikan takaran bumbu yang Anda gunakan saat memasak MPASI.

Ayah dan ibu dapat berkonsultasi dengan dokter spesialis anak atau ahli gizi sebelum memutuskan mencampur aneka bumbu pada makanan si kecil dan menanyakan takaran yang boleh diberikan di MPASI.

Selain melalui bumbu, orangtua dapat mengenalkan aneka rasa dengan bahan makanan yang bervariasi setiap harinya.

Anda juga dapat menyusun jadwal makan untuk melatih respons si kecil terhadap perasaan lapar dan kenyang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com