Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sarapan Lengkap Cegah Obesitas dan Malanutrisi

Kompas.com - 04/03/2024, 14:00 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

KOMPAS.com - Sarapan merupakan waktu makan yang sering disepelekan atau dilewatkan. Padahal, kegiatan makan pagi ini memiliki banyak manfaat, termasuk mencegah obesitas dan malanutrisi.

Apa yang kita konsumsi pada pagi hari akan menentukan performa sepanjang hari. Itu sebabnya, walaupun bangun kesiangan, kita tetap harus sarapan. Melewatkan sarapan akan menyebabkan tubuh setidaknya kehilangan sekitar 16 persen kalori.

Menurut dr.Gaga Irawan Nugraha Sp.GK(K), membiasakan diri untuk sarapan termasuk dalam pola makan yang baik.

"Sarapan berat, yaitu nasi dan lauk pauk akan membuat perut lebih kenyang lama sehingga kita tidak mudah tergoda untuk makan camilan," katanya dalam acara media diskusi yang digelar oleh Novo Nordisk Indonesia di Jakarta (1/3/2024).

Baca juga: Kapan Waktu yang Tepat untuk Sarapan? Ini Penjelasannya...

Menu sarapan yang dianjurkan oleh dr.Gaga setidaknya terdiri dari karbohidrat dan protein hewani.

"Karbohidratnya bisa nasi atau kentang, lalu ditambah dengan telur, ayam, ataupun protein nabati seperti tahu tempe," paparnya.

Ia menyebutkan, makanan padat justru memiliki nutrisi lebih tinggi. Karena itu, jenis makanan ini bisa memenuhi kebutuhan gizi harian, termasuk untuk anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan.

Baca juga: Ashanty Puasa 120 Jam, Ini Pendapat Dokter tentang Prolonged Fasting…

Meskipun nasi termasuk dalam makanan dengan indeks glikemik tinggi (cepat meningkatkan gula darah), kita pasti akan memakannya dengan tambahan lauk pauk.

"Indeks glikemik bukan hanya dipengaruhi oleh jenis makannya, tapi apa yang dicampur dalam makanan itu. Karenanya, kalau kita makan nasi dengan sayuran dan protein, itu lebih baik daripada sarapan dengan roti gandum pakai selai," papar dokter yang menjadi Wakil Ketua Himpunan Studi Obesitas Indonesia (Hisobi) ini.

Jika lebih suka roti, ia menyarankan untuk menambahkannya dengan protein hewani dan serat.

Adanya pendapat bahwa kalau ingin kurus sebaiknya tidak sarapan justru keliru. Kondisi perut kosong pada pagi hari malah meningkatkan lonjakan gula darah setelah makan siang dan makan malam. Efeknya adalah makan lebih banyak.

Baca juga: Penyebab Diet dan Olahraga Saja Tak Cukup Atasi Obesitas

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Terkini Lainnya

Olahraga Lari Aman untuk Pemula, Dimulai dari Jantung yang Sehat

Olahraga Lari Aman untuk Pemula, Dimulai dari Jantung yang Sehat

Health
Peredaran Kosmetik Ilegal Tembus Rp 31,7 Miliar, BPOM Temukan Banyak Pelanggaran

Peredaran Kosmetik Ilegal Tembus Rp 31,7 Miliar, BPOM Temukan Banyak Pelanggaran

Health
Menkes: Kolaborasi Kemenkes dan Kemenag Tekan Angka Kematian Jemaah Haji

Menkes: Kolaborasi Kemenkes dan Kemenag Tekan Angka Kematian Jemaah Haji

Health
Minat Vasektomi di Indonesia Rendah, Kenapa? Ini Kata Dokter…

Minat Vasektomi di Indonesia Rendah, Kenapa? Ini Kata Dokter…

Health
Minuman Manis Picu Diabetes Tipe 2, Dokter Ingatkan Bahayanya

Minuman Manis Picu Diabetes Tipe 2, Dokter Ingatkan Bahayanya

Health
Remaja Sehat Diam-diam Berisiko Alami Kerusakan Jantung, Ini Penyebabnya…

Remaja Sehat Diam-diam Berisiko Alami Kerusakan Jantung, Ini Penyebabnya…

Health
Gigi Berlubang Parah? Ini Tanda Butuh Perawatan Saluran Akar Gigi

Gigi Berlubang Parah? Ini Tanda Butuh Perawatan Saluran Akar Gigi

Health
Tips Cegah Heat Stroke hingga MERS bagi Calon Haji, Ini Kata Pakar

Tips Cegah Heat Stroke hingga MERS bagi Calon Haji, Ini Kata Pakar

Health
Apa Beda Gejala Serangan Jantung Biasa dan Mematikan? Ini Kata Dokter

Apa Beda Gejala Serangan Jantung Biasa dan Mematikan? Ini Kata Dokter

Health
Kenali Akar Kenakalan Remaja, Bukan Langsung Mengirim ke Barak

Kenali Akar Kenakalan Remaja, Bukan Langsung Mengirim ke Barak

Health
Apa Saja Faktor Risiko Kematian Mendadak? Ini Penjelasan Dokter

Apa Saja Faktor Risiko Kematian Mendadak? Ini Penjelasan Dokter

Health
Wajah Bengkak hingga Nyeri Bahu Bisa Jadi Tanda Tersembunyi Kanker Paru-paru

Wajah Bengkak hingga Nyeri Bahu Bisa Jadi Tanda Tersembunyi Kanker Paru-paru

Health
Kemenkes Imbau Jemaah Haji Jaga Cairan Tubuh, Suhu Madinah Tembus 41 Derajat Celcius

Kemenkes Imbau Jemaah Haji Jaga Cairan Tubuh, Suhu Madinah Tembus 41 Derajat Celcius

Health
RS Siloam Gelar Skrining Kanker Payudara Gratis di Yogyakarta, Diikuti 1.000 Lebih Perempuan

RS Siloam Gelar Skrining Kanker Payudara Gratis di Yogyakarta, Diikuti 1.000 Lebih Perempuan

Health
Pengendalian Penyakit di Indonesia Andalkan Petugas Kesehatan Daerah

Pengendalian Penyakit di Indonesia Andalkan Petugas Kesehatan Daerah

Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau