Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Macam-macam Komplikasi Obesitas Beserta Gejalanya

Kompas.com - 04/03/2024, 08:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Obesitas membuat Anda memiliki risiko lebih tinggi menderita berbagai penyakit serius sebagai bentuk komplikasi.

Mengutip Mayo Clinic, obesitas adalah masalah medis yang meningkatkan risiko banyak penyakit dan masalah kesehatan lainnya.

Komplikasi obesitas bisa meliputi penyakit jantung, diabetes, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, penyakit hati, kanker tertentu, dan sleep apnea.

Baca juga: Usaha Intan Lawan Obesitas, dari BB 84 Kg Jadi 49 Kg

Obesitas didiagnosis dari indeks massa tubuh (body mass index/BMI) yang dimiliki seseorang.

IMT dihitung dengan berat badan (dalam kg) dibagi kuadrat tinggi badan (dalam meter).

Jika BMI seseorang lebih dari 27, ia dianggap mengalami obesitas, seperti yang dikutip dari Kementerian Kesehatan RI merujuk pada Pedoman Gizi Seimbang 2014.

Dalam artikel ini akan menunjukkan ulasan risiko kesehatan dan gejalanya untuk meningkatkan kewaspadaan dalam melawan obesitas Anda.

Baca juga: Kenapa Obesitas Picu Penyakit Jantung? Begini Penjelasannya...

Macam-macam komplikasi obesitas dan gejalanya

Disari dari Mayo Clinic dan Cleveland Clinic, komplikasi obesitas bisa meliputi berikut:

  • Penyakit jantung

Obesitas membuat Anda lebih mungkin terkena tekanan darah tinggi dan kadar kolesterol tidak sehat, yang merupakan faktor risiko penyakit kardiovaskular.

Penyakit kardiovaskular memengaruhi jantung dan pembuluh darah, yang menyebabkan penyakit jantung dan stroke.

Gejala penyakit kardiovaskular bisa berbeda-beda tergantung penyebabnya.

Gejala komplikasi obesitas ini bisa meliputi:

    • Nyeri dada
    • Dada terasa tertekan, berat, atau tidak nyaman
    • Sesak napas
    • Pusing atau pingsan
    • Kelelahan atau lesu
    • Nyeri atau kram pada kaki saat berjalan
    • Luka di kaki yang tidak kunjung sembuh
    • Kulit dingi atau memerah di kaki
    • Bengkak di kaki
    • Mati rasa di wajah atau anggota tubuh lain
    • Kesulitan berbicara, melihat, atau berjalan

Baca juga: 9 Cara Mencegah Obesitas yang Perlu Diketahui

  • Diabetes tipe 2

Obesitas dapat mempengaruhi cara tubuh menggunakan insulin untuk mengontrol kadar gula darah.

Hal ini meningkatkan risiko resistensi insulin dan diabetes tipe 2.

Baca juga: Sekjen Hipmi Sebut Jet Pribadi yang Digunakan Bahlil untuk Mudik Lebaran Dibayar dengan Dana Pribadi

Berat badan berlebih ini secara khusus meningkatkan risiko diabetes tipe 2 tujuh kali lipat pada laki-laki dan 12 kali lipat pada perempuan.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau