KOMPAS.com - Penyakit ginjal polikistik seiring waktu bisa mengakibatkan gagal organ.
Jika gagal ginjal terjadi, Anda mungkin membutuhkan cuci darah atau transplantasi organ.
Dokter spesialis anak RSCM, Dr. dr. Eka Laksmi Hidayati, Sp.A(K) mengatakan bahwa penyakit ginjal polikistik adalah salah satu kelainan bawaan yang umum menjadi penyebab gagal ginjal pada anak hingga membutuhkan cuci darah.
Eka menerangkan, penyakit ini membuat bentuk ginjal tidak normal karena terisi kista.
Gejala penyakit ginjal polikistik bisa saja tidak terlihat segera setelah anak lahir, melainkan muncul saat anak balita dan harus segera menjalani cuci darah.
Baca terus artikel ini untuk mempelajari lebih lanjut tentang penyakit penyebab gagal ginjal dan cuci darah ini.
Baca juga: Makanan yang Perlu Dihindari Ketika Memiliki Penyakit Ginjal
Mengutip Mayo Clinic, penyakit ginjal polikistik (PKD) adalah kelainan bawaan di mana kumpulan kista berkembang terutama di dalam ginjal, yang menyebabkan ginjal membesar dan kehilangan fungsinya seiring waktu.
Kista adalah kantung bulat nonkanker yang berisi cairan. Ukuran kista bervariasi dan dapat tumbuh sangat besar.
Memiliki banyak kista atau kista besar dapat merusak ginjal dan mencegahnya berfungsi menyaring limbah dari darah.
Penyakit ginjal polikistik juga dapat menyebabkan kista tumbuh di hati dan bagian tubuh lainnya.
Dikutip dari National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases (NIDDK), penyakit ini terdiri dari dua jenis yaitu:
PKD autosomal dominan (ADPKD), yang biasanya didiagnosis pada usia dewasa
PKD resesif autosomal (ARPKD), yang dapat didiagnosis sejak dalam kandungan atau segera setelah bayi lahir.
Baca juga: Ciri-ciri Penyakit Ginjal yang Sudah Parah dan Butuh Cuci Darah
Penyebab penyakit ginjal polikistik adalah adanya mutasi atau cacat gen.
Pada sebagian besar kasus PKD, seorang anak mendapat mutasi gen dari orang tuanya.
Dalam sejumlah kecil kasus PKD, mutasi gen berkembang dengan sendirinya, tanpa salah satu orang tua membawa salinan gen yang bermutasi tersebut. Jenis mutasi ini disebut "spontan".
Baca juga: Kenali Penyakit Ginjal pada Anak Pemicu Cuci Darah