Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenali Penyakit Ginjal pada Anak Pemicu Cuci Darah

Kompas.com - 28/07/2024, 08:15 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber NIDDK

KOMPAS.com - Hemodialisis atau sering disebut cuci darah adalah pengobatan yang kemungkinan besar dibutuhkan anak-anak, jika mengalami gagal ginjal.

Gagal ginjal yang diobati dengan transplantasi ginjal atau cuci darah disebut sebagai penyakit ginjal stadium akhir, di mana ginjal rusak parah hingga tidak berfungsi normal, seperti yang dikutip dari National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases (NIDDK).

Dokter spesialis anak RSCM, Dr. dr. Eka Laksmi Hidayati, Sp.A(K) mengatakan bahwa penyebab paling sering anak-anak mengalami gagal ginjal adalah kelainan bawaan.

Baca juga: Gaya Hidup Sehat pada Anak untuk Cegah Gagal Ginjal dan Cuci Darah

"Kelainan bawaan itu bisa berupa bentuk ginjal tidak normal atau fungsinya yang tidak normal," kata Eka pada Kamis (25/7/2024).

Ia menyebutkan bahwa sindrom nefrotik kongenital adalah kelainan bawaan yang paling sering terjadi terkait fungsi ginjal tidak normal.

Penyebab gagal ginjal pada anak yang umum lainnya adalah penyakit ginjal polikistik, yang membuat bentuk organ tidak normal karena ginjal terisi kista.

"Ini bisa terjadi sejak dini, meskipun tidak segera setelah lahir. Pada saat balita sudah mengalami gagal ginjal yang harus dialisis," jelasnya.

Baca terus artikel untuk mengetahui lebih lanjut mengenai sindrom nefrotik kongenital dan penyakit ginjal polikistik, yang sering menjadi penyebab gagal ginjal dan cuci darah pada anak.

Baca juga: Penyebab Cuci Darah pada Anak, Bisa Kelainan Bawaan dan Gaya Hidup

Sindrom nefrotik kongenital

Mengutip NIDDK, sindrom nefrotik kongenital adalah sekumpulan gejala yang menunjukkan bahwa ginjal tidak berfungsi dengan baik sejak lahir.

Masalah yang ada meliputi terlalu banyak protein dalam urine (proteinuria), rendahnya kadar protein dalam darah (hipoalbuminemia), pembengkakan di bagian tubuh (edema), dan kadar kolesterol dan lipid (lemak) lain yang tinggi dalam darah (hiperlipidemia).

Sindrom nefrotik sebenarnya tidak terlalu umum terjadi pada anak-anak. Rata-rata, kurang dari 5 dari 100.000 anak di seluruh dunia mengalami sindrom nefrotik setiap tahunnya.

Baca juga: Viral Banyak Kasus Cuci Darah pada Anak di RSCM, Ini Faktanya..

Gejala sindrom nefrotik kongenital bisa meliputi:

  • Pembengkakan pada tungkai bawah, telapak kaki, perut, tangan, wajah, atau bagian tubuh lainnya
  • Kencing berbusa
  • Kelelahan

Pembengkakan di sekitar mata merupakan tanda paling umum sindrom nefrotik pada anak-anak.

Pembengkakan biasanya lebih parah di pagi hari. Jika pembengkakan ringan, dapat disalahartikan sebagai alergi musiman.

Beberapa anak dengan sindrom nefrotik mungkin juga mengalami:

  • Darah dalam urine mereka
  • Kehilangan selera makan
  • Kram otot
  • Diare atau mual

Baca juga: Cuci Darah untuk Penyakit Apa Saja? Berikut Ulasannya...

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau