KOMPAS.com - Bencana banjir telah menerjang sejumlah wilayah Jabodetabek akibat guyuran hujan deras sejak Senin (3/3/2025).
Dokter spesialis dermatologi dan venereologi dari Universitas Udayana, Bali, dr. I Gusti Nyoman Darmaputra Sp.KK memperingatkan risiko beberapa infeksi kulit yang sering kali terjadi pascabanjir.
Dilansir dari Antara pada Kamis (6/3/2025), Darma menyebutkan bahwa infeksi kulit yang umum muncul antara lain infeksi jamur, seperti tinea pedis atau kutu air, karena kaki yang lama terendam air tercemar.
Lalu, infeksi bakteri impetigo dan bisul yang mudah berkembang di lingkungan kotor dan lembab.
Bisa juga, dermatitis kontak, yang merupakan alergi akibat paparan bahan kimia atau kontaminan di air banjir.
Baca juga: Pascabanjir Jabodetabek, Ini 5 Penyakit yang Harus Diwaspadai...
Jika masyarakat yang lingkungannya terkena banjir mengalami masalah infeksi kulit tersebut,
Bagi masyarakat yang hidup di lingkungan terdampak banjir, Darma menyarankan, untuk mereka sebaiknya bilas dan cuci area kulit yang terkena banjir dengan air bersih dan sabun.
Selain itu, mereka juga perlu pindah ke tempat yang kering agar paparan air tercemar tidak berlanjut.
Baca juga: 5 Tanda Rematik yang Dirasakan di Pagi Hari, Apa Saja?
"Jika muncul gatal atau iritasi, berikan krim antigatal atau antihistamin oral sesuai petunjuk," ujar Darma.
Jika gejala semakin parah, ia menyarankan untuk masyarakat segera minta dirujuk ke fasilitas kesehatan terdekat.
"Apabila timbul luka terbuka atau tanda infeksi serius, seperti bengkak, nanah, kemerahan luas, atau demam, segera minta rujuk ke fasilitas kesehatan terdekat untuk penanganan lebih lanjut," ucapnya.
Ia menerangkan bahwa penanganan infeksi kulit perlu segera dan berkelanjutan.
Baca juga: Dari Banjir Jabodetabek, Penting untuk Waspadai Gejala ISPA
Itu untuk mengantisipasi infeksi jamur semakin meluas dari sela-sela jari ke area kulit lain, sehingga rasa gatal semakin parah.
Sementara, garukan yang berlebihan berpeluang menyebabkan infeksi tambahan (infeksi sekunder), yang menyebabkan infeksi lebih luas, kemerahan, dan peradangan pada kulit.
Darma menyebut bahwa menjaga kebersihan dan perlindungan pada tubuh penting ketika harus kontak dengan air banjir yang tercemar.
Baca juga: Kenapa Badan Lemas dan Mudah Capek? Ini 8 Cara Mengatasinya
Ia menyarankan, misalnya, dengan menggunakan sepatu boots atau sarung tangan untuk meminimalisasi sentuhan langsung dengan air banjir.
Selain itu, Darma menyarankan untuk mencegah infeksi kulit pascabanjir, masyarakat yang terdampak perlu mandi dengan sabun antiseptik dan keringkan tubuh dengan baik, khususnya di bagian lipatan seperti sela jari.
"Pada lingkungan rumah juga perlu diperhatikan kebersihannya dengan melakukan disinfeksi setelah banjir untuk mencegah pertumbuhan jamur dan bakteri di tempat tinggal," pungkasnya.
Baca juga: Serangga Bisa Picu Infeksi Kulit Saat Banjir, Ini Tips Pencegahannya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.