Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/03/2025, 21:00 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

KOMPAS.com - Pertanyaan tentang apakah bayi dapat mengalami mimpi buruk merupakan subjek perdebatan di antara para orangtua, peneliti, dan pakar tidur.

Namun, selama ini diketahui bahwa bayi, terutama pada bulan-bulan awal, tidak mengalami mimpi buruk dengan cara yang sama seperti balita atau orang dewasa.

Hal ini berakar pada fakta bahwa perkembangan saraf dan kognitif yang dibutuhkan untuk proses kompleks yang terlibat dalam mimpi termasuk penciptaan skenario yang menakutkan, belum sepenuhnya terbentuk pada tahap awal masa bayi.

Meskipun bayi mungkin menunjukkan tanda-tanda ketidaknyamanan saat tidur, ini bukanlah reaksi terhadap mimpi buruk.

Terlepas dari apakah itu mimpi buruk atau bukan, penting untuk memahami apa yang mengganggu tidur bayi di tengah malam, bagaimana siklus tidurnya, dan bagaimana bereaksi ketika tangisannya tampak semakin intens.

Baca juga: Konsumsi Parasetamol Selama Kehamilan Berisiko ADHD pada Bayi

"Biasanya, bayi tidak cenderung mengalami mimpi buruk," kata Alanna McGinn, pakar tidur, pendiri Good Night Sleep Site.

Hal ini didukung oleh penelitian yang dibagikan oleh Pediatric Sleep Council.

"Banyak orang tua bertanya-tanya apakah si kecil mengalami mimpi buruk saat ia menangis di malam hari atau saat tidur. Si kecil tidak mengalami mimpi buruk atau mimpi buruk," kata Dr. Lisa Meltzer, psikolog anak berlisensi yang disertifikasi dalam Behavioral Sleep Medicine oleh American Board of Sleep Medicine.

Ditambahkan oleh psikolog anak Dr. Catrina Litzenburg anak-anak berusia di bawah empat tahun, umumnya tidak memiliki rasa takut di malam hari karena secara perkembangan mereka belum mengetahui bahwa mungkin ada hal-hal yang perlu ditakutkan.

"Apa yang kita anggap sebagai mimpi buruk sebagian besar disebabkan oleh faktor lain," kata Litzenburg.

Baca juga: Risiko Stunting dan Gangguan Pertumbuhan pada Bayi Alergi Susu Sapi

Jika bayi mendadak terbangun di tengah tidur malam, menjerit dan menangis, kemungkinan besar itu adalah tanda ia kelelahan atau tidak bisa tidur lagi setelah terbangun.

"Gangguan tidur bayi, terutama di usia 0-12 bulan biasanya disebabkan karena lapar atau ada yang membuatnya tidak nyaman seperti popok yang basah. Ini adalah hal yang normal di tahapan usia ini," kata McGinn.

Mimpi buruk bisa terjadi setelah bayi berusia di atas dua tahun.

“Kita mulai melihat lebih banyak ketakutan dan mimpi buruk pada anak-anak prasekolah. Pada usia tersebut, mereka menjadi pemikir yang lebih kreatif, dan mereka memiliki keterampilan verbal untuk memberi tahu kita apa yang mereka rasakan dan impikan," kata Dr. Litzenburg.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau