Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mempercantik Miss V, Amankah?

Kompas.com - 25/02/2011, 13:13 WIB

KOMPAS.com — Kesadaran kaum wanita untuk merawat penampilannya kini terus meningkat. Bukan cuma penampilan luar, daerah kewanitaan yang notabene tertutup pun ikut diperhatikan.

Berbagai cara dilakukan untuk membuat "area V" ini lebih menarik, mulai dari waxing, mewarnai, hingga memasang mutiara. Konon, tindakan itu bisa meningkatkan kepuasan seksual. Bagaimana keamanannya?

"Brazilian wax"

Pada Brazilian wax, bukan hanya bulu di garis bikini yang dibersihkan, tetapi juga seluruh rambut kemaluan hingga bokong. Para penggemar waxing ini mengatakan ada sensasi tersendiri saat berhubungan seks dengan kondisi tercukur bersih.

Akan tetapi, para dokter tidak merekomendasikan waxing di area kewanitaan. "Rambut pubik di area vulva bermanfaat untuk melindungi dan melapisi kulit," kata Reny Ryan, penulis buku Confession of a Brazilian Bikini Waxer.

Ia menyatakan, waxing di area kewanitaan bisa menyebabkan kulit iritasi dan merobek lapisan kulit yang tipis sehingga bisa menimbulkan trauma pada kulit. Peralatan salon yang tidak higienis juga berpotensi menimbulkan masalah, seperti infeksi keputihan.  

"Piercing"

Keberadaan body piercing (tindik) ternyata sudah ada sejak zaman megalitik. Tindik lidah, misalnya, ditemukan sejak perabadan Aztec dan Maya pada 3000 SM. Kini tindik juga mengalami metaformosis sebagai bentuk fashion. Tempatnya bukan cuma di area yang terlihat, tetapi juga merambah ke area tertutup, seperti vagina.

Pada area vagina, tindik bisa dilakukan pada bagian atas klitoris, tetapi juga bisa di bagian labia dalam dan luar, bahkan perineum. Anda yang tertarik dengan tindik di organ intim ini harus mewaspadai risiko infeksi. Bahan metal yang dipakai untuk hiasan tindik juga bisa menyebabkan gejala alergi kulit.

Mengecat

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau