Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mikropenis, Atasi Sebelum Akil Baliq

Kompas.com - 06/04/2011, 15:33 WIB

KOMPAS.com — Mikropenis merupakan salah satu kelainan yang sering menimpa bayi laki-laki. Namun, jangan khawatir karena ukuran penis masih dapat dikembangkan dengan terapi hormon.

Menurut dr Aditya Suryansyah, SpA, spesialis anak dari Rumah Sakit Harapan Kita Jakarta, terapi hormon akan efektif bila dilakukan sebelum anak memasuki usia pubertas. Terapi mikropenis ini paling baik dilakukan sebelum anak menginjak akil baliq atau maksimal saat anak berusia 12 tahun.

"Lewat dari usia itu hasilnya tidak akan maksimal, bahkan tidak ada gunanya," ujarnya.

Penanganan mikropenis, lanjut Aditya, disesuaikan dengan kondisi setiap anak. Jika penyebabnya karena anak kegemukan, biasanya dokter akan menyarankan agar berat badan anak dikurangi.

"Lemak dari perut yang terlalu buncit bisa membuat penis anak tidak terlihat," kata Aditya.

Sebelum menentukan pengobatan yang tepat, dokter terlebih dahulu melakukan pemeriksaan untuk mengetahui ada tidaknya kelainan pada alat vital si buyung, dan apakah boleh diterapi.

"Jangan sampai pemberian hormon justru menimbulkan efek samping seperti pubertas dini atau pertumbuhan tulang anak berhenti," katanya.

Pada anak yang mengalami gangguan hormon sehingga pertumbuhan alat vitalnya tidak optimal, dokter akan memberikan hormon testosteron. Meski begitu, membesarkan ukuran penis juga tidak boleh berlebihan dan harus diberikan oleh dokter yang memiliki kompetensi.

"Itu diberikan maksimal empat kali dalam tiga minggu. Biasanya hasilnya sudah bagus, tidak boleh lebih dari itu," kata dokter yang baru saja meluncurkan buku Panik Saat Puber? Say No ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau