KOMPAS.com - Kasus alergi cukup beragam penyebabnya dan paling sering dipicu oleh makanan. Tetapi pada kasus yang relatif jarang, seseorang mungkin saja dapat mengalami reaksi alergi terhadap protein air mani pasangan mereka alias alergi sperma.
Dalam istilah medis, alergi air mani dikenal sebagai plasma seminalis hipersensitivitas. Pertanyaan yang sering muncul terkait kasus ini adalah, apakah mungkin seorang perempuan yang memiliki alergi sperma bisa hamil dan mempunyai keturunan?
Mary M. Gallenberg, M.D, spesialis kandungan dari Mayo Clinic mengatakan, alergi sperma bukanlah penyebab langsung dari infertilitas atau ketidaksuburan. Menurutnya, pada perempuan dengan alergi sperma cukup parah sekali pun, mereka masih mungkin mendapatkan kehamilan.
"Anda mungkin masih bisa hamil dengan inseminasi buatan - dengan menggunakan sperma yang telah dicuci bebas dari protein sperma untuk mencegah reaksi, atau melalui fertilisasi in vitro (bayi tabung)," katanya.
Inseminasi buatan adalah proses bantuan reproduksi di mana sperma disuntikkan dengan kateter ke dalam vagina atau rahim pada saat calon ibu mengalami ovulasi.
Tanda dan gejala alergi sperma seperti kemerahan pada kulit, rasa terbakar dan pembengkakan ketika air mani terpapar kulit, biasanya terjadi pada bagian luar alat kelamin. Marry menjelaskan, sebagian kecil orang mungkin akan mengalami respon sistemik, termasuk gatal-gatal dan kesulitan bernafas.
Marry mengimbau, jika Anda mengalami tanda-tanda dan gejala tersebut, segera berkonsultasi dengan dokter. Dokter nantinya akan membantu dan menentukan apakah Anda memiliki alergi sperma atau tidak dengan melakukan tes alergi.
Penggunaan kondom, lanjut Marry, juga bisa menjadi pilihan dan merupakan salah satu cara efektif untuk mencegah alergi ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.