Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 31/08/2012, 11:24 WIB

Kompas.com — Aroma parfum rekan sekerja, bau pengharum ruangan, atau bau rokok yang menempel di jaket seseorang yang kita temui di lift bagi sebagian besar dari kita hanyalah sebuah bau biasa.

Namun bagi sebagian orang, berbagai aroma tersebut bisa mengganggu dan melemahkan. Bahkan, menurut studi terbaru yang dimuat dalam jurnal The Annals of Family Medicine, sebenarnya cukup banyak orang yang menderita intoleransi alias sangat sensitif pada zat kimia.

"Beberapa orang bisa mengalami reaksi yang berat pada level zat kimia yang sangat rendah, bahkan yang sebenarnya tidak tercium," kata Ketua Peneliti, Dr David Katerndhal, profesor dari Universitas Texas Health Science Center di San Antonio.

Menurut data WHO, produksi zat kimia di seluruh dunia naik tiga sampai empat persen setiap tahun.

Diperkirakan sekitar dua persen orang menderita intoleransi zat kimia sehingga mereka bisa menderita gangguan kesehatan gara-gara zat kimia. Dalam penelitian yang dilakukan Katerndhal, sekitar 20 persen dari 400 orang dewasa yang disurvei tergolong dalam intoleransi zat kimia.

Orang yang menderita intoleransi zat kimia bisa mengalami gejala alergi dan serangan panik. Pada kasus yang lebih berat, mereka bisa menderita depresi dan kecanduan alkohol. Gangguan kesehatan lain yang bisa dialami antara lain bronkitis, asma, radang paru, sinusitis, hipertiroid, penyakit autoimun, dan migren.

Penyebab sensitivitas yang tinggi tersebut bisa dikarenakan faktor genetik atau karena paparan zat kimia dalam jumlah kecil secara konstan sehingga lama-lama menumpuk dan menyebabkan intoleransi.

Menurut Katerndhal, tidak ada satu jenis atau sekelompok zat kimia yang menyebabkan intoleransi zat kimia. Ini berarti Anda harus menghindari berbagai zat kimia sebisa mungkin.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com