Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/09/2012, 07:47 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut, sikat gigi sebaiknya dilakukan minimal dua kali sehari pada saat pagi sesudah makan dan sebelum tidur. Banyak orang tidak merasa malas ketika melakukan kebiasaan menyikat gigi di pagi hari. Namun, berbeda saat malam hari, orang cenderung malas untuk menggosok gigi sebelum pergi ke tempat tidur.

Padahal, menurut, Ketua Umum PB Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) Zaura Rini Anggraeni, menyikat gigi di malam hari sebelum tidur sangatlah penting. Perkembangbiakan kuman meningkat dua kali lebih tinggi pada malam hari. "Kuman akan mengeluarkan asam di malam hari lebih banyak. Kuman beraksi lebih tinggi karena air liur saat malam berkurang," ujarnya dalam konferensi pers "Bulan Kesehatan Gigi Nasional tahun 2012" di Jakarta, Rabu (5/9/2012).

Sering absen menyikat gigi baik pada pagi maupun malam hari dapat mempermudah terciptanya infeksi dan gigi berlubang. Berdasarkan penelitian, penyebab infeksi pada gigi serupa dengan bakteri penyebab infeksi katup jantung. Gigi yang infeksi akan mengeluarkan gas, dan apabila terus didiamkan bakteri yang berada di dalamnya yakni Streptococcus, akan bergerak mengikuti aliran darah.

Bakteri ini akan berhenti di daerah yang disuka pada organ tubuh, misalnya pada jantung, ginjal atau paru-paru. Selain menyikat gigi, kesehatan gigi ditentukan pula dari asupan makanan yang masuk ke tubuh.

Menurut  Ketua Asosiasi Fakultas Kedokteran Gigi Indonesia (AFDOKGI), Prof Eky S. Soria Soemantri,  makanan terlalu manis banyak mengandung gula yang memicu terbentuknya karang gigi. "Karang gigi bisa menyebabkan gigi berlubang karena itu perlu dibersihkan. Ada karang gigi yang bisa hilang dengan cara cukup disikat saja. Tapi, karang yang sulit dapat dibersihkan oleh dokter gigi," ujarnya.

Oleh karena itu, menurut Eky, kunjungan rutin 6 bulan sekali ke dokter gigi adalah penting. Pemeriksaan ini dapat mencegah, mendeteksi secara dini bila gigi ada kelainan. Anjuran pemeriksaan ini merupakan anjuran umum Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), dimana dokter dapat membantu mendeteksi kondisi gigi pasiennya. "Cek ke dokter belum tentu harus dirawat. Pemeriksaan itu dimaksudkan untuk mendeteksi apakah gigi pasien ada yang salah sehingga mudah segera diatasi," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau