Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/10/2012, 15:19 WIB

YOGYAKARTA, KOMPAS.com -  Gigi merupakan gambaran secara menyeluruh kondisi kesehatan seseorang, karena banyak penyakit di dalam tubuh berawal dari kondisi gigi. Demikian dikatakan pakar kesehatan gigi dan mulut dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Hastoro Pintadi drg. Sp.Prost.
    
"Kondisi gigi yang tidak sehat akan menyebabkan kuman atau bakteri yang ada di rongga mulut masuk ke dalam tubuh, sehingga muncul penyakit seperti jantung dan ginjal," kata Hartoro di Yogyakarta, Senin (15/10/2012).
    
Oleh karena itu, menurut dia, sangat penting bagi setiap orang untuk merawat giginya dengan baik, agar kesehatan tubuhnya tetap terjaga.   
"Cara ideal dalam merawat gigi sebenarnya cukup mudah dan tidak memerlukan biaya yang mahal," ungkap Ketua Program Studi Kedokteran Gigi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) itu di sela-sela pemeriksaan gigi gratis dalam rangka Bulan Kesehatan Gigi Nasional 2012.

Ia mengatakan cara yang paling ideal dalam merawat gigi adalah menggosok gigi dua kali sehari dengan bersih dan memeriksakan gigi ke dokter gigi setiap enam bulan sekali. Dengan demikian, kesehatan gigi dan anggota tubuh akan tetap terjaga.

Direktur Rumah Sakit Gigi dan Mulut Pendidikan (RSGMP) UMY Iwan Dewanto, mengatakan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan giginya saat ini masih kurang. Masyarakat baru peduli dengan kesehatan giginya jika terasa sakit dan ada keluhan.

"Kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga kesehatan gigi itulah yang perlu terus menerus ditingkatkan," katanya.

Menurut dia pemeriksaan gigi gratis diharapkan dapat membantu meningkatkan kesadaran masyarakat untuk lebih menjaga kesehatan gigi dan tubuhnya. "Masyarakat juga harus lebih rajin memeriksakan giginya. Jangan hanya ketika sakit gigi baru ingat dan datang ke dokter gigi," katanya.

Ia mengatakan kesehatan gigi juga berkaitan dengan cara dan waktu menggosok gigi. Jika cara menggosok gigi salah dan terlalu lama jangka waktunya justru akan menyebabkan penyakit.

"Berapa kali kita gosok gigi itu tergantung berapa kali kita makan ditambah dengan sebelum tidur," katanya.

Menurut dia jika sisa makanan terlalu lama menempel pada gigi atau dalam jangka waktu 6-7 jam akan membuat sisa makanan itu sulit dibuang dan akan menimbulkan lubang pada gigi.

Selain itu, jika menggosok gigi jangan terlalu kencang agar enzim pada gigi tidak terkikis. Menggosok gigi mempunyai dua fungsi, yakni membersihkan gigi dan memijat gusi. Ia mengatakan gusi sudah memiliki pertahanan sehingga jika tidak benar menggosok gigi akan membuat gigi rusak.

"Jadi, pilih bulu sikat gigi yang halus dan menggosok gigi bukan hanya maju-mundur tetapi juga harus naik-turun," katanya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau