Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Gula Darah Tinggi Menyebabkan Gatal? Berikut Penjelasannya...

Kompas.com - 05/11/2024, 19:30 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

KOMPAS.com - Orang dengan gula darah tinggi biasanya menunjukkan gejala, seperti mudah haus walau banyak minum, sering buang air kecil, penurunan berat badan yang tidak diketahui penyebabnya, serta sering kesemutan. Lantas, apakah kadar gula darah tinggi menyebabkan gatal?

Ya, orang dengan gula darah tinggi atau penderita diabetes lebih rentan mengalami keluhan gatal-gatal di kulit dibanding individu dengan kadar glukosa terkontrol.

Simak ulasan berikut untuk mengetahui lebih lanjut alasan mengapa gula darah tinggi atau hiperglikemia menyebabkan gatal-gatal di kulit.

Baca juga: Apa Perbedaan Gatal Biasa dan Gatal Diabetes? Ini Penjelasannya...

Apakah gula darah tinggi menyebabkan gatal?

Kadar gula darah yang tinggi bisa menyebabkan kulit gatal-gatal. Keluhan gatal biasanya dirasakan di bagian bawah tubuh, seperti telapak kaki, tungkai, dan pergelangan kaki.

Namun, gatal juga dapat menyebar atau terasa di anggota tubuh lain, seperti punggung tangan, lengan, bokong, selangkangan, bahkan area vagina.

Ada beberapa alasan gula darah tinggi bikin kulit gatal, yaitu:

Yang pertama, gula darah tinggi membuat cairan tubuh berkurang atau dehidrasi.Saat cairan berkurang, kulit akan menjadi kering sehingga menimbulkan rasa gatal.

  • Hiperglikemia sebabkan penurunan kekebalan tubuh

Alasan kedua yaitu, peningkatan gula darah yang berlebihan juga mengakibatkan kekebalan tubuh menurun.

Akibatnya, tubuh penderita diabetes lebih rentan mengalami infeksi virus dan bakteri yang bisa menyebabkan gatal dan keluhan kulit lain.

Dilansir dari Medical News Today, penderita gula darah tinggi umumnya mengalami infeksi jamur, seperti kutu air dan kurap di selangkangan yang mengakibatkan gatal, ruam, perih atau sensasi panas, bengkak, dan lepuhan kecil berisi cairan.

Menurut NIH, jenis jamur yang paling sering menjadi patogen pada pengidap diabetes melitus adalah Candida albicans.

Baca juga: Apakah Gatal pada Diabetes Bisa Sembuh? Berikut Penjelasannya...

  • Endapan glukosa mengganggu aliran darah

Menurut UCLAHealth, gula darah yang tinggi dapat menyebabkan terbentuknya endapan lemak dalam pembuluh darah.

Seiring waktu, endapan tersebut membuat sirkulasi atau peredaran darah menjadi tidak lancar. Kondisi ini bisa menjadi salah satu pemicu masalah kulit, seperti hilangnya kelembapan dan gatal-gatal.

  • Menyebabkan kerusakan saraf

Gatal diabetes umumnya terasa di bagian kaki Gatal diabetes umumnya terasa di bagian kaki

Kadar gula darah yang tidak terkontrol bisa merusak saraf di seluruh tubuh, tak terkecuali saraf yang menghubungkan sumsum tulang belakang dengan lengan, tangan, kaki, dan telapak kaki.

Ketika hal ini terjadi, penderita diabetes akan mengalami kondisi yang disebut polineuropati diabetik.

Sebelum kerusakan saraf terjadi, kadar sitokin dalam tubuh mengalami peningkatan sehingga menyebabkan rasa gatal.

 

Kapan perlu ke dokter?

Orang dengan gula darah tinggi (di atas 200 mg/dL) atau sudah didiagnosis menderita diabetes dianjurkan melakukan konsultasi dengan dokter, baik yang sudah merasakan keluhan gatal maupun belum.

Dengan periksa ke dokter, penderita gula darah tinggi dapat mengetahui pilihan pengobatan dan gaya hidup yang sesuai kondisinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Studi: Ingatan yang Kurang Spesifik Bisa Picu Gangguan Kejiwaan Lebih Dini
Studi: Ingatan yang Kurang Spesifik Bisa Picu Gangguan Kejiwaan Lebih Dini
Health
Kemenkes Prioritaskan Eliminasi Malaria di Papua yang Masih Tinggi Kasusnya
Kemenkes Prioritaskan Eliminasi Malaria di Papua yang Masih Tinggi Kasusnya
Health
Haruskah Orang Dewasa Tidur 7 Jam Setiap Hari untuk Kurangi Risiko Stroke? Ini Kata Dokter…
Haruskah Orang Dewasa Tidur 7 Jam Setiap Hari untuk Kurangi Risiko Stroke? Ini Kata Dokter…
Health
Penyebaran Mpox Meningkat: Kenali Gejalanya dan Lakukan Pencegahan Berikut...
Penyebaran Mpox Meningkat: Kenali Gejalanya dan Lakukan Pencegahan Berikut...
Health
Studi: Kerja Lembur Terlalu Sering Bisa Ubah Struktur Otak
Studi: Kerja Lembur Terlalu Sering Bisa Ubah Struktur Otak
Health
Status Darurat Mpox Diperpanjang WHO: Penyebaran Meningkat, Gejala dan Pencegahan Diperketat
Status Darurat Mpox Diperpanjang WHO: Penyebaran Meningkat, Gejala dan Pencegahan Diperketat
Health
Gejala Mirip Covid-19, Virus HKU5 Jadi Ancaman Pandemi Baru
Gejala Mirip Covid-19, Virus HKU5 Jadi Ancaman Pandemi Baru
Health
Efektifkah Makan Sayur dan Buah untuk Menurunkan Kolesterol? Ini Kata Dokter…
Efektifkah Makan Sayur dan Buah untuk Menurunkan Kolesterol? Ini Kata Dokter…
Health
Sering Dianggap Sepele, Lewatkan Biopsi Bisa Buat Kanker Tak Terdeteksi
Sering Dianggap Sepele, Lewatkan Biopsi Bisa Buat Kanker Tak Terdeteksi
Health
Punya Orangtua Narsis, Apa yang Harus Dilakukan? 
Punya Orangtua Narsis, Apa yang Harus Dilakukan? 
Health
Waspadai Uap Rokok Obat, Ini Kata Dokter soal Dampaknya bagi Paru-paru
Waspadai Uap Rokok Obat, Ini Kata Dokter soal Dampaknya bagi Paru-paru
Health
Tanda-tanda Anak yang Dibesarkan oleh Orangtua Narsis
Tanda-tanda Anak yang Dibesarkan oleh Orangtua Narsis
Health
Bisakah Mengandalkan ChatGPT Membaca Hasil Pemeriksaan Medis?
Bisakah Mengandalkan ChatGPT Membaca Hasil Pemeriksaan Medis?
Health
Ada Black Mold di Ruangan, Seberapa Berbahaya untuk Kesehatan?
Ada Black Mold di Ruangan, Seberapa Berbahaya untuk Kesehatan?
Health
Menu Makanan di Sekolah Bisa Jadi Kunci Anak Makan Sehat, Ini Kata Ahli Gizi
Menu Makanan di Sekolah Bisa Jadi Kunci Anak Makan Sehat, Ini Kata Ahli Gizi
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau