ADELAIDE, KOMPAS.com - Di Australia para orang tua diperingatkan untuk membatasi penggunaan HP dan telepon tanpa kabel guna meminimalkan emisi elektromagnet. Inilah rekomendasi kesehatan terbaru dari Badan Perlindungan Radiasi Australia.
Badan Perlindungan Radiasi, dan Keamanan Nuklir Australia (ARPANSA) juga menyarankan agar alat memonitor bayi yang sedang tidur diletakkan sedikitnya satu meter dari ranjang bayi.
"Karena belum adanya bukti secara sains mengenai dampak penggunaan HP dan telepon tanpa kabel pada anak-anak, ARPANSA merekomendasikan agar para orang tua untuk membatasi penggunaan alat-alat komunikasi tersebut." kata badan tersebut hari Senin (4/3/2013) seperti dilaporkan The Adelaide Advertiser. "Salah satu tindakan berhati-hati adalah menurunkan tingkat radiasi dari peralatan anda dan sebaiknya anak-anak juga melakukan hal tersebut."
Para dokter di Australia juga dilaporkan sepakat dengan saran tersebut, terutama karena semakin banyak anak-anak yang menggunakan tablet dan telepon pintar (smartphones). Menurut data dari Biro Statistik Australia, 25 persen anak-anak di Australia di bawah 9 tahun, dan 75 persen pelajar sekolah menengah memiliki telepon sendiri.
Ketua Ikatan Dokter Australia (AMA) Steve Hambledon mengatakan walaupu resiko kesehatan rendah, anak-anak sebaiknya tidak menempelkan telepon langsung ke telinga mereka. "Dengan otak anak-anak masih berkembang, kita tidak menginginkan adanya radiasi tambahan. Dengan misalnya menaruh jari antara telepon dan telinga akan mengurangi radiasi." kata Hambledon.
Badan Riset Kanker WHO sudah menkategorikan gelombang radio dari elektromagnet berpotensi menyebabkan kanker pada manusia. ARPANSA mengatakan bahwa teknologi tanpa kabel (wireless) yang ada sekarang ini masih baru, sehingga "sangat tidak mungkin untuk memastikan bahwa tidak ada resiko sama sekali." "Ini khususnya pada anak-anak dimana sekarang ini hanya ada sedikit sekali penelitian yang ada." kata ARPANSA.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.