Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/03/2013, 15:17 WIB

Kompas.com - Anda sedang berencana melakukan waxing alias pencukuran bagian organ genital? Sebaiknya baca laporan hasil studi terbaru ini. Organ genital yang bersih tanpa rambut ternyata justru lebih rentan infeksi campak.

Menghilangkan rambut kemaluan, baik itu dengan mencukur, menggunting, atau mencabut, bisa menyebabkan iritasi kulit sehingga lebih mudah terjadi penularan infeksi virus.

Seperti halnya pada peningkatan angka kejadian virus molluscum contagiosum yang termasuk dalam penyakit menular seksual.

"Menghilangkan rambut di area genital telah menjadi fenomena fesyen dalam satu dekade terakhir. Pada saat yang sama terjadi peningkatan kasus molluscum contagiosum," kata Dr.Francois Desruelles dari departemen dermatologi Arches Hospital, Nice, Perancis.

Memang kaitan antara kedua hal tersebut masih harus dikonfrimasi dengan studi lanjutan, tetapi Dersuelles yakin kepopuleran membersihkan rambut kemaluan, baik pada pria atau wanita, meningkatkan risiko infeksi.

Menghilangkan rambut kemaluan juga akan meningkatkan risiko kutil kelamin karena infeksi papillomavirus.

Desruelles dan timnya melaporkan hasil observasi mereka dalam jurnal Sexually Transmitted Infections.

Ruam molluscum contagiosum sebenarnya lebih sering dialami anak atau orang yang mengalami gangguan kekebalan tubuh. Namun penyakit tersebut juga ditularkan lewat hubungan seksual.

Untuk mengetahui kaitan antara infeksi tersebut dengan membersihkan rambut kemaluan, Desruelles meneliti 30 pasien di Perancis yang menjalani pengobatan kulit di klinik swasta di Nice antara tahun 2011 dan 2012.

Rata-rata pasien tersebut berusia sekitar 30 tahun dan 24 orang diantaranya pria. Hampir kebanyakan pasien memiliki gejala bentol-bentol kemerahan. Pada beberapa kasus, bentolnya menyebar sampai bagian perut, dan ada juga yang ke bagian pinggul.

Hampir seluruh pasien melakukan tindakan pembersihan rambut kemaluan. Mencukur adalah metode yang paling banyak dipilih (70 persen), sisanya waxing dan menggunting.

Sepertiga dari pasien menderita berbagai penyakit kulit, seperti infeksi kulit, scar, kutil, sampai rambut tidak tumbuh kembali.

Penularan virus campak dicurigai merupakan bentuk penularan sendiri, yang berarti pasien menggaruk kulit yang teriritasi. Mencukur dengan alat-alat yang tidak steril di salon juga bisa meningkatkan risiko infeksi.

"Menghilangkan rambut kemaluan dengan laser tidak terkait karena tidak ada pemotongan atau perdarahan mikroskopik. Selain itu waxing juga memiliki risiko lebih sedikit dibanding mencukur," katanya.

Kendati demikian, menurutnya menghilangkan rambut kemaluan juga punya efek positif. Antara lain mencegah timbulnya kutu.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau