Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/04/2013, 17:50 WIB

KOMPAS.com - Parkinson, nama penyakit degenerasi saraf progresif yang disebabkan oleh kematian sel otak yang mengandung dopamin, ternyata dapat dicegah dengan melakukan kegiatan seni. Kegiatan seni yang dimaksud antara lain melukis, menggambar, membuat aneka kerajinan tangan, meronce manik-manik, keramik, patung, mozaik, dan kegiatan seni lainnya.

Dokter spesialis saraf Rumah Sakit PMI Bogor dr. Banon Sukoandari, Sp.S mengatakan, seni dapat membuat koordinasi otak dengan otot lebih baik, serta secara tidak langsung memberikan perasaan lebih bahagia. Hal inilah yang dapat mencegah ataupun memperbaiki penyakit parkinson.

"Seni dapat membuat orang lebih baik dalam menjalankan complex planning yang sulit dilakukan oleh penyandang parkinson. Complex planning merupakan perencanaan yang dibuat otak sebelum melakukan sesuatu yang berurutan," tuturnya dalam forum edukasi media bertajuk "Seni Parkinson: Saya dan Keluarga" Kamis (11/4/2013) di Jakarta.

Forum tersebut diadakan oleh Yayasan Peduli Parkinson Indonesia (YPPI) bekerja sama dengan Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI) dan PT Roche Indonesia, dalam rangka Peringatan Hari Parkinson Sedunia yang jatuh pada 11 April 2013.

Banon mengatakan, manfaat seni terhadap mencegah maupun meringankan gejala parkinson cukup baik, itulah yang menyebabkan pekerja seni umumnya memiliki risiko kecil untuk mengembangkan penyakit parkinson.

"Selain itu, untuk penyandang parkinson sendiri, seni dapat mengeksplor kemampuan mereka. Banyak dari penyandang parkinson yang baru mengenal seni sejak sudah menyandang parkinson, dan ternyata memiliki bakat seni," tutur Ketua YPPI ini.

Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Jendral Pengurus Pusat PERDOSSI dr. Diatri Nari Lastri, Sp.K (K) dari Rumah Sakit dr. Ciptomangunkusumo (RSCM) mengatakan, penyakit parkinson memang belum diketahui secara pasti faktor pemicunya. Namun genetik dan lingkungan merupakan faktor risiko dari penyakit ini.

"Belum ada pengobatan kausatif, yang ada baru pengobatan simtomatis yang mengatasi gejalanya," ujar Nari.

Seni menjadi salah satu terapi dalam memperbaiki gejala dari parkinson. Kombinasi obat-obatan dan terapi merupakan pengobatan yang terbaik bagi penyandang Parkinson.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau