Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Kesalahan Pasien Pradiabetes yang Perlu Dihindari

Kompas.com - 15/07/2013, 05:55 WIB
Unoviana Kartika

Penulis


KOMPAS.com
— Jika hasil pemeriksaan kadar gula darah terus tinggi dalam beberapa waktu terakhir, jangan abaikan karena bisa jadi Anda dalam fase pradiabetes. Pradiabetes merupakan ambang batas orang untuk benar-benar terkena diabetes.

Namun faktanya, orang yang mengalami pradiabetes tidak selamanya pasti akan menjadi diabetes. Menurut studi yang dipublikasi dalam jurnal The Lancet, pasien pradiabetes yang memiliki hasil pemeriksaan gula darah dengan batas normal meskipun hanya sekali dan dalam periode singkat, memiliki 56 persen lebih besar kemungkinan untuk menghindari diabetes.

Dengan kata lain, perubahan gaya hidup dapat secara dramatis mengurangi risiko pasien pradiabetes untuk mengalami diabetes. Sayangnya, tidak semua pasien pradiabetes menyadari hal ini sehingga risiko mereka pun tetap tinggi.

Berikut adalah empat kesalahan pradiabetes yang perlu dihindari guna mengurangi risiko diabetes.

1. Tidak berusaha mengurangi berat badan
Pemikiran sedikit pengurangan berat badan tidak berpengaruh ternyata salah besar. Sebuah studi skala besar mengungkapkan, pengurangan 5 hingga 7 persen berat badan dapat mengurangi risiko diabetes hingga 58 persen. Studi tersebut melibatkan 3.234 orang pradiabetes yang diikuti selama tiga tahun.

Penurunan berat badan berarti mengurangi lemak perut, lemak di sekitar organ internal, termasuk hati, organ yang mengatur kadar gula darah.

Usaha penurunan berat badan dapat dengan pengaturan pola makan dan memperbanyak aktivitas fisik.

2. Mengabaikan diagnosis pradiabetes
Ketika Anda didiagnosis mengalami pradiabetes, jangan sekali pun menyepelekannya. Lantaran jika tidak mengubah gaya hidup, cepat atau lambat Anda kemungkinan akan mengalami diabetes.

Faktanya, 10 hingga 15 persen pasien pradiabetes dapat mengembangkan penyakitnya menjadi diabetes dalam delapan hingga sepuluh tahun kemudian. Risiko mereka untuk mengalami komplikasi serius seperti penyakit jantung, stroke, gangguan saraf, hilang penglihatan, gagal ginjal, dan amputasi kaki pun meningkat.

3. Tidak berolahraga
Olahraga dapat mencegah pradiabetes menjadi diabetes. Olahraga dapat membantu menurunkan berat badan, mengurangi lemak perut, dan membuat otot "menyerap" gula darah lebih banyak, serta meningkatkan sensitivitas insulin.

Sebuah studi dari Harvard School of Public Health menunjukkan, wanita yang berjalan cepat 30 menit setiap hari memiliki risiko diabates 30 persen lebih rendah daripada mereka yang tidak.

4. Melupakan serat
Serat dapat melawan diabetes dengan beberapa cara. Pertama, serat dapat membantu pengurangan berat badan. Kedua, serat membantu mengontrol gula darah sehabis makan. Selain itu, makanan yang mengandung serat umumnya juga mengandung nutrien lain, seperti magnesium dan kromium yang membantu tubuh meregulasi gula darah.

Maka, pastikan Anda cukup mengonsumsi serat setiap harinya. Serat dapat diperoleh dari sayur dan buah, serta produk-produk makanan gandum utuh, dan beras merah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau