Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/07/2013, 09:43 WIB
Rosmha Widiyani

Penulis


KOMPAS.com -
Menjelang aktivitas mudik, masyarakat berlomba menyiapkan segala keperluan untuk perjalanan ke kampung halaman. Persiapan meliputi beragam hal seperti kendaraan, buah tangan, perbekalan hingga kesehatan.

Namun mayoritas masyarakat biasanya melupakan kebersihan dan kerapihan rumah yang ditinggalkan selama mudik. Padahal, rumah yang ditinggalkan begitu saja berpotensi menjadi sarang penyakit.

"Rumah berpotensi menjadi sarang nyamuk. Sebelum pergi pastikan tempat yang bisa menjadi sarang nyamuk sudah tidak ada," kata Kepala Seksi Wabah dan Surveilans Dinas Kesehatan DKI, Jakarta, Dwi Oktavia.

Dwi mengimbau masyarakat untuk tidak melewatkan tindakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) sebelum melaksanakan mudik.  PSN yang dilakukan sebelum mudik  akan mencegah berkembangnya nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus dalam lingkungan rumah. Dengan begitu, tetangga maupun keluarga saat kembali dari mudik terhindar dari infeksi virus dengue yang menjadi penyebab penyakit demam berdarah.

Menurut Dwi, tidak sulit menjalankan PSN sebelum hari mudik tiba. "Sebelum pergi pastikan semua tempat yang bisa menampung air sudah tidak ada," katanya.

Dwi menyarankan untuk memberi perhatian pada bak mandi atau kolam yang tidak terpakai. Bila memungkinkan dua lokasi tersebut dikeringkan. Dwi juga menyarankan untuk memperhatikan lokasi lebih detail. Pot berpiring, vas bunga, alas dispenser, alas kulkas, dan tempat minum hewan peliharaan berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk.

Alas dispenser menjadi tempat paling banyak ditemukan jentik nyamuk. Hal ini dikarenakan masyarakat tidak memperhatikan lokasi tersebut. "Sebelum berangkat lebih baik airnya diganti. Bila memungkinkan bisa digunakan abate," kata Dwi.

Sebelum pergi, lebih baik pastikan tidak ada baju menggantung. Baju menggantung menjadi tempat "nyaman" nyamuk bersarang. Nyamuk dewasa bisa beristirahat di balik lipatan baju. Padahal nyamuk Aedes betina, menjadi vektor virus dengue. "Kalau bisa dilakukan bersama masyarakat sekitar akan memberikan hasil lebih baik. Seluruh lingkungan akan aman dari serangan nyamuk, sebelum dan setelah mudik," ujar Dwi. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau