Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/07/2013, 13:27 WIB
Lusia Kus Anna

Penulis

Sumber FOXNews

Kompas.com - Sebagai orangtua kita akan segera tahu saat pertumbuhan fisik anak terganggu. Tetapi kebanyakan orangtua tidak segera menyadari jika buah hati mereka mengalami gangguan mental.

Gangguan perkembangan mental emosional pada anak memang berbeda dengan yang terjadi pada orang dewasa. Misalnya saja depresi pada anak biasanya muncul dalam bentuk perilaku mudah marah, gelisah, dan gampang menangis.

Remaja yang depresi pada umumnya juga menarik diri dari teman-temannya dan jadi lebih sering berkonflik dengan orangtuanya. "Kemunculan gejalanya lebih lama dibanding pada orang dewasa untuk bisa diketahui sebagai depresi," kata Dr.Elizabeth Waterman, psikolog klinis.

Anak-anak yang menderita kecemasan juga biasanya mengalami rasa khawatir berlebihan, susah tidur, dan mendadak jadi suka menyendiri.

Gejala-gejala gangguan mental emosional lain yang perlu diwaspadai antara lain:

- Hiperaktivitas: susah berkonsentrasi, tidak bisa menyelesaikan tugas-tugasnya, duduk diam atau mengikuti peraturan.

- Perubahan di sekolah: prestasi akademik menurun, sering mengeluh sakit perut dan sakit kepala, membuat alasan untuk tidak masuk sekolah, serta ada perubahan perilaku.

- Kehilangan minat melakukan aktivitas hariannya.

- Perubahan pola tidur: terlalu banyak atau kurang.

- Makan dan olahraga: makan berlebihan atau tidak berselera, olahraga berlebihan, minum pencahar, atau memuntahkan kembali makanannya.

- Peningkatan fluktuasi mood serta mudah marah.

- Impulsif: sebenarnya perilaku ini normal pada remaja, tetapi waspadai jika anak mulai mengonsumsi alkohol, narkoba, atau menyetir kendaraan dengan ceroboh.

- Rasa takut yang berlebihan tanpa alasan yang jelas.

- Merasa tidak berdaya dan sedih.

- Kecemasan atau serangan panik.

- Menghancurkan barang, melanggar aturan atau melukai binatang.

- Membicarakan kematian, tak punya semangat hidup, atau memikirkan bunuh diri.

Jika Anda merasa anak mengalami gejala-gejala tersebut, bawalah anak berkonsultasi ke profesional (dokter atau psikolog) sebelum Anda membuat kesimpulan sendiri. Nantinya akan diberikan rekomendasi tindakan apa yang harus dilakukan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau