Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Hambat Penurunan Prevalensi Merokok Dunia?

Kompas.com - 11/01/2014, 08:36 WIB
Wardah Fajri

Penulis

KOMPAS.com - Indonesia, Banglades, China, dan Rusia perlu belajar dari negara-negara yang bisa menekan angka prevalensi tembakau. Dengan begitu, upaya global untuk mengurangi prevalensi merokok tidak terhambat karena peningkatan jumlah perokok di sejumlah negara, termasuk Indonesia.

Penelitian terbaru oleh Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) di University of Washington menyebutkan, prevalensi merokok dunia mengalami penurunan skala sedang dari 1980 hingga 1996. Penurunan cepat terjadi satu dekade kemudian. Namun, pengurangan prevalensi merokok dunia melambat lantaran adanya peningkatan jumlah perokok sejak 2006 di Indonesia, Banglades, China, dan Rusia.

Masih menurut penelitian yang sama, secara global, prevalensi merokok berdasarkan usia sudah menunjukkan penurunan sebanyak 42 persen di kalangan wanita, dan 25 persen di kalangan pria, antara 1980 dan 2012. Sementara, Kanada, Islandia, Meksiko dan Norwegia berhasil menurunkan prevalensi merokok hingga separuhnya sejak 1980.

Emmanuela Gakidou, Professor Global Health dan Direktur Edukasi dan Training IHME mengatakan, meski perubahan prevalensi tembakau berlangsung lambat, namun tren global menunjukkan, kemajuan pesat bisa saja terjadi.

"Jika banyak negara dapat mengulangi kesuksesan yang terjadi di Norwegia, Meksiko dan Amerika Serikat, kita semua dapat menyaksikan berkurangnya penyakit akibat merokok,” terangnya melalui siaran pers yang diterima Kompas Health, Kamis (9/1/2014).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau