Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dokter Jelaskan Gejala Khas Batuk Rejan yang Awalnya Mirip Flu Biasa

Kompas.com - 23/12/2024, 20:00 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

KOMPAS.com - Batuk rejan adalah kondisi yang disebabkan oleh bakteri Bordetella pertussis, tetapi juga bisa disebabkan oleh bakteri Bordetella parapertussis.

Batuk rejan sering kali dimulai dengan gejala yang mirip flu biasa atau common cold, seperti pilek, demam ringan, dan bersin.

Namun, seiring waktu, batuk ini berkembang menjadi gejala khas yang lebih berat dan berlangsung lama.

Baca juga: Batuk Rejan Itu Seperti Apa? Berikut Penjelasannya...

Ahli penyakit dalam dari Universitas Indonesia, Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, Sp.PD-KGEH menjelaskan, batuk rejan memiliki dua fase utama, yaitu kataralis dan paroksismal, yang masing-masing menunjukkan karakteristik berbeda.

"Pada fase awal atau fase kataralis, gejala biasanya berlangsung selama 1–2 minggu, meliputi demam ringan, pilek, hidung tersumbat, mata merah berair, serta batuk ringan, terutama di malam hari," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Senin (23/12/2024).

Namun, jika tidak segera diobati, batuk rejan akan memasuki tahap lanjut atau fase paroksismal, yang berlangsung selama 1–6 minggu.

Prof. Ari mengatakan, pada fase ini, gejala dapat memburuk dengan ciri khas berupa batuk keras tanpa henti yang disertai bunyi 'whoop' saat menarik napas panjang.

"Gejala lain termasuk dada terasa nyeri saat batuk, kelelahan, muntah setelah batuk, serta kesulitan bernapas. Pada kasus yang parah, wajah penderita bisa terlihat kemerahan atau kebiruan saat batuk," imbuh Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia tersebut.

Dengan memahami tahapan dan tanda-tanda khas batuk rejan, masyarakat diharapkan dapat segera mencari penanganan medis untuk mencegah komplikasi serius.

Baca juga: Batuk di Malam Hari Gejala Apa? Berikut 5 Daftarnya...

Bagaimana cara mencegah batuk rejan?

Prof. Ari mengingatkan masyarakat untuk selalu mengonsumsi sayur dan buah-buahan untuk meningkatkan daya tahan tubuh agar tidak mudah terserang penyakit, termasuk batuk rejan.

Selain itu, Prof. Ari menganjurkan konsumsi vitamin yang mengandung multivitamin dan mineral.

Bagi masyarakat yang ingin berlibur, Prof. Ari menyarankan agar konsultasi dahulu ke dokter serta menyiapkan pakaian hangat, seperti jaket ketika bepergian ke tempat dingin.

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau