Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/05/2014, 16:31 WIB

KOMPAS.com -- Pria yang mengalami masalah seksual, entah itu impoten, ejakulasi dini, atau libido rendah, mungkin akan menyita hingga 80 persen waktu mereka untuk memikirkannya. Imbasnya, hubungan dengan pasangan pun terganggu dan sulit berkonsentrasi dalam pekerjaan.

Selain gangguan seksual yang disebut di atas, yang lebih akrab di telinga, ternyata masih banyak gangguan seksual yang cukup langka tetapi bisa diderita kaum adam. Banyak pria enggan membicarakan gangguan ini. Padahal, dalam banyak kasus, pengobatan yang tepat bisa membuat kehidupan seksual kembali normal.

Ejakulasi mundur

Ini adalah kondisi ketika Anda mengalami orgasme, tetapi hanya ejakulasi sedikit cairan mani. Ejakulasi mundur terjadi karena bagian otot kandung kemih tidak berfungsi dengan baik sehingga cairan mani malah masuk ke dalam, padahal seharusnya dikeluarkan.

Obat-obatan antidepresan dan obat gangguan jiwa bisa menjadi pemicunya. Komplikasi diabetes dan prosedur operasi yang melibatkan uretra atau prostat juga bisa menyebabkan gangguan ejakulasi ini. Kondisi ini sebenarnya tidak membutuhkan pengobatan, kecuali jika Anda sedang dalam usaha memiliki keturunan.

Seksomnia

Anda melakukan hubungan seksual sambil tidur dan tidak sadar dengan apa yang dilakukannya. Kondisi yang disebut sebagai "arousal parasomnia" ini termasuk dalam gangguan tidur. Kebanyakan orang yang mengalami ini pernah mempunyai riwayat berjalan sambil tidur sebelumnya.

Seksomnia terjadi karena gangguan komunikasi antara tubuh dan otak selama fase tidur REM. Beruntung, gangguan ini cukup mudah diatasi. Biasanya dengan obat tidur tertentu, gangguan ini akan hilang.

Gangguan orgasme pria

Anda masih mengalami rasa kenikmatan dan rangsangan yang intens tetapi tidak mampu mencapai klimaks, bahkan setelah diberikan rangsangan tambahan.

Gangguan orgasme pria bisa disebabkan karena banyak hal. Bisa karena faktor psikologis, seperti stres atau kecemasan, atau juga efek samping obat-obatan, terutama antidepresan. Pengobatannya akan disesuaikan dengan penyebabnya.

Sakit kepala saat senggama

Penderitanya akan mengalami rasa sakit kepala hebat sesaat sebelum orgasme, baik itu melalui masturbasi maupun penetrasi. Nyeri di belakang mata biasanya adalah keluhan yang banyak dialami. Rasa nyeri ini bisa bertahan beberapa menit sampai keesokan harinya.

Dokter belum mengetahui apa penyebab nyeri kepala ini, tetapi 10 persen pria yang mengonsumsi obat disfungsi ereksi dilaporkan menderita gangguan ini. Pada kasus yang jarang, sakit kepala ini bisa menandakan adanya tumor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau