Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/05/2014, 14:20 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

KOMPAS.com - Saat harus minum obat jangka panjang, tidak sedikit orang yang merasa resah akan kesehatan ginjalnya. Namun untuk beberapa penyakit kronis, minum obat jangka panjang merupakan keharusan untuk mempertahankan fungsi-fungsi di dalam tubuh tetap baik. Lantas bagaimana solusinya?

Menurut dokter spesialis ilmu penyakit dalam Tri Juli Edi Tarigan, penyakit kronik memang membutuhkan penggunaan obat jangka panjang hingga seumur hidup. Namun konsumsi obat penyakit-penyakit kronik sangat kecil berdampak pada ginjal.

"Karena perlu diminum seumur hidup, obat-obatan penyakit kronik sudah diteliti, dirancang sedemikian rupa supaya memiliki efek samping minimal pada ginjal," kata dia di sela-sela peluncuran alat monitor gula darah di Jakarta, Rabu (21/5/2014).

Karena itu, Tri Juli mengimbau agar orang dengan penyakit kronik seperti diabetes atau penyakit jantung untuk tidak ragu dalam meminum obat. Pasalnya manfaat yang diperoleh dari obat jauh lebih besar daripada dampaknya pada ginjal.

Ia menjelaskan, penyakit kronik bukanlah penyakit yang serta merta terjadi dan disembuhkan. Proses terjadinya penyakit membutuhkan waktu bertahun-tahun, demikian juga pengobatannya.

"Penyakit kronik seperti diabetes tidak bisa disembuhkan seperti halnya penyakit tifus atau tuberkulosis, tetapi membutuhkan pengelolaan yang berlangsung seumur hidup," terang dokter dari Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia - Rumah Sakit dr Cipto Mangunkusumo (FKUI/RSCM) ini.

Pengelolaan diabetes antara lain yaitu dengan melakukan mendapatkan edukasi mengenai diabetes, pengaturan makan, cukup beraktivitas fisik, minum obat atau suntik insulin, dan memonitor gula darah secara teratur.

Kendati demikian, tidak menutup kemungkinan penderita diabetes juga mengalami gangguan ginjal. Namun lebih sering gangguan tersebut terjadi karena komplikasi dari diabetes itu sendiri, bukan dari dampak mengonsumsi obat.

"Keduanya tentu berbeda. Dan jika sudah mengalami gangguan ginjal maka pengobatan untuk diabetes pun menjadi lebih terbatas untuk beberapa jenis obat saja," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau