Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 31/05/2014, 15:06 WIB
Unoviana Kartika,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Sumber Dailymail

 

 

KOMPAS.com - Depresi dan serangan cemas memang dapat mengancam siapapun. Namun sebuah studi baru menemukan, remaja putri lebih mungkin mengalaminya karena aliran darah yang lebih deras di otak mereka.

Peneliti asal University of Pennsylvania mengungkapkan, hormon seks estrogen pada wanita berdampak pada lebih banyak darah yang dialirkan ke otak dibandingkan dengan pria. Sebelumnya diketahui aliran darah ke otak wanita memang lebih deras, namun studi baru ini membuktikan pada remaja perbedaan ini terlihat lebih jelas.

Profesor Theodore Satterthwaite, salah satu peneliti studi dari universitas yang sama, mengatakan, secara umum, prevalensi depresi dan kecemasan lebih tinggi pada wanita. Sementara pada pria prevalensi gangguan jiwa yang lebih tinggi adalah skizofrenia.

"Bagian otak dengan aliran darah yang paling berbeda antara pria dan wanita adalah bagian yang berhubungan dengan fungsi kognitif," kata dia.

Ia menambahkan, bagian otak tersebut juga penting dalam meregulasi emosi dan kontrol situasi sosial. Menurut studi yang dimuat dalam Proceedings of the National Academy of Sciences ini, perbedaan aliran darah yang terjadi di otak antara pria dan wanita dimulai sejak usia remaja.

"Pubertas merupakan proses biologis dari perkembangan remaja, namun efek fundamental dari fisiologis otak seperti aliran darah pada otak belum pernah diteliti sebelumnya," ujar peneliti studi.

Karena itu, studi baru ini merupakan kali pertama peneliti mempelajari perbedaan dari pola perkembangan berhubungan dampak pubertas. Dalam studi ini, peneliti melakukan tes dengan pemindaian MRI untuk menganalisa perkembangan aliran darah di otak dari 922 orang yang berusia delapan hingga 22 tahun, baik laki-laki maupun perempuan.

Beberapa studi sebelumnya menemukan, kenaikan kadar hormon estrogen saat pubertas pada remaja putri berhubungan dengan peningkatan struktur materi abu-abu pada otak, termasuk hipokampus.

Menurut Satterthwaite, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui peningkatan aliran darah pada otak setelah pubertas berhubungan dengan risiko gangguan mood dan kecemasan, serta penurunan risiko skizofrenia. Laki-laki lebih mungkin mengembangkan skizofrenia karena pengaruh hormon testosteron.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau