Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/08/2014, 16:01 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

KOMPAS.com - Terus menerus berada di dalam ruangan yang ber-AC, baik itu di rumah, kantor, tempat perbelanjaan, hingga kendaraan, sebenarnya bisa menyebabkan gangguan kesehatan. Salah satunya adalah memicu nyeri pada bagian tubuh tertentu.

Paparan suhu dingin tersebut bisa membuat suhu tubuh di bagian tubuh tertentu menjadi turun. "Suhu tubuh yang turun di lokasi tertentu memang bisa memicu nyeri pada sebagian orang, tapi sebenarnya tak semua orang," kata dr.Lukman Shebubakar, Sp.OT dari RS.Premier Bintaro Tangerang Selatan, Sabtu (18/8/14)

Meski begitu, menurut Lukman orang yang mengalami nyeri sendi setelah terpapar AC biasanya adalah mereka yang sudah memiliki gangguan pada sendi. Rasa nyeri juga bisa juga muncul pada orang yang memiliki penyakit tangan lainnya, misalnya repetitive strain injury, trigger finger, sindrom carpal tunnel.

Kondisi-kondisi tersebut merupakan hasil dari kebiasaan penggunaan tangan yang salah, misalnya melakukan gerakan berulang dengan posisi yang salah. Gerakan berulang yang dimaksud misalnya mengetik, mengendarai kendaraan, berolahraga, dan lain-lain.

Karena itu, Lukman menyarankan orang yang harus melakukan kegiatan berulang perlu melakukannya dengan posisi yang benar. Khususnya mereka yang harus melakukannya dalam waktu yang cukup lama, misalnya lebih dari 12 jam sehari.

"Contohnya adalah kegiatan mengetik di komputer, perlu diperhatian posisi duduknya, seperti pandangan mata ke layar, posisi tangan saat mengetik, posisi punggung, kaki, dan sebagainya," tuturnya.

AC yang terlalu dingin diketahui juga dapat memicu permasalahan kesehatan, seperti flu, batuk, dan kulit kering. Sebuah survei membuktikan, mayoritas orang yang bekerja di ruangan dengan AC yang sangat dingin mengaku mengalami masalah kesehatan karena AC yang mirip musim dingin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com