Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/10/2014, 09:50 WIB
Dian Maharani

Penulis


KOMPAS.com - Manusia rata-rata membutuhkan 7,5 jam tidur pada malam hari. Namun, waktu tidur yang baik kadang sulit dicapai karena gangguan tidur seperti insomnia. Orang yang insomnia yaitu susah tidur pada malam hari dan sering terbangun saat tidur. Buruknya kualitas tidur dapat mempengaruhi kondisi fisik.

"Nomor satu, kalau orang masalah insomnia, pertama kali perbaiki dulu kesehatan tidurnya," ujar Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa, Andri di Rumah Sakit Omni, Alam Sutra, Tangerang Selatan, Sabtu (11/10/2014).

Kesehatan tidur dapat dilakukan dengan mengatur pola tidur di jam yang sama setiap harinya. Gunakan alat bantu seperti menyalakan alarm untuk mengingatkan jam tidur dan membuat terbangun pada waktu yang sama. Kemudian, sebelum tidur jangan meminum kopi atau makanan dan minuman yang bisa menyulitkan seseorang untuk tidur. Kesehatan tidur juga dapat dijaga dengan tidak melakukan olahraga berat sebelum tidur.

"Bagi sebagian orang olahraga atau aktivitas berat akan membuat mudah tidur. Tapi sebagain orang juga banyak yang merasa sulit tidur setelah berolahraga," kata Andri.

Selain itu, hindari penggunaan alat elektronik seperti handphone dan laptop. Andri mengatakan, benda tersebut sebaiknya dijauhkan saat satu jam sebelum tidur. Tidurlah di tempat yang memang membuat Anda merasa nyaman. Jika setelah melakukan hal itu Anda tetap insomnia, jangan ragu konsultasi ke dokter dan bisa diberikan obat.

Dokter biasanya akan memberikan obat yang dosisnya paling ringan seperti obat yang mengandung melatonin. Melatonin akan membantu meningkatkan hormon tidur seseorang. "Obat paling ringan yang mengandung melatonin. Kita tambahkan melantonin untuk membantu masuk tidur, agar lebih nyaman," kata Andri.

Jika melatonin tidak membantu untuk tidur, dokter bisa memberikan obat tidur. Obat ini seharusnya berdasarkan resep dokter untuk menghindari efek samping yang tidak diinginkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau