Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/10/2014, 08:00 WIB
Kontributor Health, Dhorothea

Penulis

Sumber Daily Mail


KOMPAS.com -
Selama ini masyarakat menilai jus buah adalah minuman sehat. Tapi penelitian dari Australia menemukan, rutin minum jus buah malah menyebabkan tekanan darah tinggi. Masalahnya bukan pada buah yang kaya vitamin, mineral dan serat melainkan pada kandungan gulanya yang tinggi.

"Kendati jus memiliki kandungan vitamin esensial, jus memiliki kandungan gula tinggi dengan serat yang rendah," ujar Dr. Matthew Pase, peneliti dari Swinburne University of Technology, Hawthorn, Australia.

"Konsumsi jus kemasan dengan tambahan gula tentu saja memperbanyak asupan gula, sesuatu yang khas dari gaya konsumsi masyarakat Barat. Hal ini justru memperparah prevalensi hipertensi dan penyakit jantung dan pembuluh darah," katanya.

Masyarakat Inggris menyalahkan jus buah sebagai salah satu penyebab obesitas dan epidemi diabetes di Inggris. Pasalnya, satu kemasan jus buah 250 ml mengandung 115 kalori yang setara dengan konsumsi tujuh sendok teh gula. Satu kaleng minuman kola mengandung 139 kalori.

World Health Organization merekomendasikan kita untuk mengonsumsi gula tak lebih dari enam sendok teh setiap hari.

Gula juga dipersalahkan karena membuat gigi anak jadi rusak. Satu dari delapan anak di Inggris mengalami gigi busuk mulai usia tiga tahun. Di bagian lain Inggris angka kerusakan gigi itu tiga kali lipat lebih parah.

Masalah gigi pada anak ini sering disebabkan oleh orang tua yang memanjakan anak dengan minuman kaya gula seperti jus buah dalam botol. Dokter gigi menyarankan orang tua untuk memberi anak air dan susu saja.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau