Demikian cerita DY Suharya (42) dalam bukunya "Ketika Ibu Melupakanku". Ketidaktahuan akan penyakit alzheimer membuat DY menjauh dari ibunya Tien Suhertini (80). Ia lebih senang tinggal di luar negeri daripada rumahnya di Jakarta.
Saat itu, Tien memang sering membesar-besarkan masalah kecil. Tien juga menuduh sopir dan pembantu rumah tangga di rumahnya mencuri. Padahal sebelumnya, Tien tak pernah berperilaku seperti itu.
Seandainya DY dan keluarga tahu bahwa yang dialami Tien merupakan gejala alzheimer, ia akan mengajak ibunda tercinta untuk jalan-jalan ke luar rumah dan tidak berdiam diri di kamar. DY juga akan mengajak ibunya melakukan kegiatan sosial di hari tua.
Penyakit alzheimer kini membuat Tien tak ingat lagi suami dan anak-anaknya. DY pun tak ingin banyak keluarga yang senasib dengan dirinya. DY berpesan untuk tidak menganggap enteng perubahan perilaku pada orangtua. Jika tidak ada penanganan dan deteksi dini, alzheimer bisa semakin parah seperti yang dialami Tien.
"Jangan anggap enteng perilaku aneh orangtua atau bahkan kita sendiri," imbuh DY dalam acara peluncuran bukunya di Toko Buku Kunokuniya, Jakarta, Senin (22/12/2014).
Tien kini berubah menjadi seperi bayi. Alzheimer tak hanya membuat daya ingat seseorang menurun, tetapi kemampuan mental terganggu. Kini, DY dan kakak-kakanya bergantian merawat seorang ibu yang pernah membesarkan mereka sejak kecil. Mereka merawatnya penuh kasih sayang meski sang ibu tak lagi ingat suami dan anak-anaknya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.